Sinergi Multi Lestarindo Incar Pertumbuhan Pendapatan 50% Usai IPO

Direktur Utama Sinergi Multi Lestarindo, Siu Min menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan dan laba yang lebih baik dari periode tahun lalu.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 10 Jan 2024, 12:45 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 12:43 WIB
Sinergi Multi Lestarindo Incar Pertumbuhan Pendapatan 50% Usai IPO
PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) membidik pertumbuhan pendapatan hingga 50% usai menggelar IPO pada 2024. (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) membidik pertumbuhan pendapatan hingga 50% usai menggelar IPO pada 2024.  Sedangkan, untuk tahun lalu SMLE memperkirakan bakal membukukan pendapatan sekitar Rp 180 miliar. 

Direktur Utama Sinergi Multi Lestarindo, Siu Min menuturkan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan dan laba yang lebih baik dari periode tahun lalu. 

"Minimal growth 50% dan kami punya revenue atau profit ekspektasi kami minimal ya 2-3 kali," ujar dia saat ditemui di BEI, Rabu (10/1/2024). 

Di samping itu, ia mengatakan, hingga saat ini pangsa pasar SMLE masih didominasi oleh domestik. Akan tetapi, ke depannya, perusahaan berencana untuk mengincar pasar ekspor di wilayah Asia. 

"Kami sedang susun feasibility study nya, supaya di 2024 ini kita bisa mempunyai satu fasilitas yang lebih baik. Di kita punya blueprint, kita sudah ada dua negara yang kita mau masuk 2024 tapi kita sedang lihat regulasi dari negara tersebut, apakah kita bisa membuat perusahaan 100% kepunyaan kita atau kita bisa joint venture dengan perusahaan di sana kita sedang pelajari. Masih di Asia (realisasinya) mungkin end of this year," kata dia. 

Siu Min menegaskan, perusahaan berkomitmen dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. 

"Kami akan terus mengoptimalkan tim R&D guna menciptakan formulasi produk yang beragam, sesuai dengan permintaan pelanggan, untuk mendorong pertumbuhan penjualan (SMLE),” ujar dia.

 

 

Pengembangan Portofolio Produk

Pencatatan perdana saham PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) dan PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), Rabu (10/1/2024). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) dan PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), Rabu (10/1/2024). (Foto: BEI)

Selain itu, ia menjelaskan, pengembangan portofolio produk akan diperluas dengan memperbanyak hubungan dengan pemasok, fokus pada produk khusus dengan menciptakan inovasi formula sesuai dari market trend.

“Perseroan juga akan memperluas jaringan pelanggan baru dan mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan. Kami juga akan memperkuat aspek keberlanjutan dengan mengembangkan R&D untuk memperluas varian bahan baku specialty chemical,” imbuhnya.

Selama perjalanan 10 tahun ini, perusahaan memulai dengan menjadi keagenan tunggal (sole distributor), dan kini memiliki kepercayaan dari lebih dari 15 perusahaan global terkemuka sebagai agen tunggal di Indonesia. Akan tetapi, dengan tata kelola yang baik, dengan tim yang profesional, akhirnya SMLE bisa mencatatkan diri Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kami telah menjalin kemitraan bisnis dengan 162 mitra di lebih dari 30 negara,” ujar Siu.

 

Harga Saham SMLE

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, saham SMLE dibuka naik ke posisi Rp 224 per saham dari harga awal Rp 175 per saham. Harga saham SMLE berada di posisi Rp 236 per saham atau naik 34,86% pada pukul 9.05 WIB. 

Saham SMLE berada di level tertinggi Rp 236 dan terendah Rp 204 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.633 kali dengan volume perdagangan 93,12 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 21,73 miliar.

Direktur Utama PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk, Siu Min menegaskan komitmen perusahaan dalam berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. 

"Kami akan terus mengoptimalkan tim R&D guna menciptakan formulasi produk yang beragam, sesuai dengan permintaan pelanggan, untuk mendorong pertumbuhan penjualan (SMLE),” ujar dia dalam keterangan resminya.

Selain itu, ia menjelaskan, pengembangan portofolio produk akan diperluas dengan memperbanyak hubungan dengan pemasok, fokus pada produk khusus dengan menciptakan inovasi formula sesuai dari market trend.

“Perseroan juga akan memperluas jaringan pelanggan baru dan mempertahankan hubungan yang baik dengan pelanggan. Kami juga akan memperkuat aspek keberlanjutan dengan mengembangkan R&D untuk memperluas varian bahan baku specialty chemical,” imbuhnya.

Selama perjalanan 10 tahun ini, perusahaan memulai dengan menjadi keagenan tunggal (sole distributor), dan kini memiliki kepercayaan dari lebih dari 15 perusahaan global terkemuka sebagai agen tunggal di Indonesia. 

"Kami telah menjalin kemitraan bisnis dengan 162 mitra di lebih dari 30 negara,” ujar Siu.

 

Target Pasar yang Luas

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Direktur PT MNC Sekuritas Hary Herdiyanto selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang terlibat dalam proses IPO, menyatakan pandangannya mengenai PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE).

Menurut ia, SMLE menarik karena berbagai keunggulan yang dimilikinya. Pertama, target pasar yang luas dan beragam dari berbagai sektor yang menandakan Perseroan memiliki potensi pertumbuhan yang besar. 

Kedua, memiliki keunikan berupa tim R&D yang inovatif yang mampu menciptakan berbagai formulasi untuk produk kosmetika, makanan, minuman, dan kimia industri, dan terbukti diterima secara luas oleh pasar selama ini.

ketiga, SMLE menunjukkan keunggulan operasional yang tercermin dari kemampuannya mencatat pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir dengan CAGR penjualan hampir mencapai 25% (2020-2022) dan bahkan untuk periode Juni 2023 dibandingkan dengan Juni 2022 (Q-on-Q), Perseroan mampu mencatat pertumbuhan penjualan hampir mencapai 50%.

“Ini menjadi landasan keyakinan bahwa SMLE memiliki prospek bisnis yang cerah dan potensi untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam industri bahan baku kimia khusus,” ucap Hary.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya