Liputan6.com, Jakarta - Investor dana pensiun asal Belanda APG Asset Management N.V (APG) bersama dengan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki Abu Dhabi Investment mengumumkan investasi pada ruas Tol Trans Jawa Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.
Hal ini menindaklanjuti Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Mei 2021 untuk membentuk platform investasi jalan tol pertama di Indonesia.
Baca Juga
Adapun ruas tol Trans Jawa Kanci-Pejagan dan Pejagang-Pemalang merupakan aset awal untuk platform ini, yang menargetkan peluang investasi hingga USD 2,75 miliar di berbagai jaringan jalan tol di Indonesia.
Advertisement
Bagi INA, transaksi ini merupakan investasi lanjutan dari transaksi sebelumnya dengan PT Waskita Transjawa Toll Road dan PT Waskita Toll Road, anak-anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, untuk aset yang sama, dan sejalan dengan misi INA untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, serta membawa mitra investor kelas dunia ke Indonesia.
Ruas tol Kanci - Pejagan dan Pejagan-Pemalang berperan penting dalam meningkatkan konektivitas regional dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ruas-ruas ini terbukti mempersingkat waktu tempuh antara pusat-pusat kota besar dan meningkatkan akses ke pusat-pusat industri dan pelabuhan utama, menghasilkan multiplier effect bagi pembangunan ekonomi domestik dan penciptaan lapangan kerja.
Kedua ruas ini juga telah mengalami lonjakan pertumbuhan lalu lintas, dengan peningkatan jumlah kendaraan harian dari 13.202 pada 2016 menjadi 22.206 pada 2021, yang menunjukkan peningkatan lebih dari 1,5 kali lipat, menegaskan peran ruas- ruas tersebut dalam kemajuan infrastruktur Indonesia.
Tingkatkan Kapasitas
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah menuturkan, kemajuan infrastruktur Indonesia mendapatkan dorongan besar. Platform ini menggabungkan keahlian kelas dunia dan rekam jejak yang kuat dari para mitra kami dalam investasi jalan tol global ke dalam lanskap infrastruktur Indonesia.
“Dengan menyambut APG dan ADIA sebagai pemegang saham, kami bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kami dalam mendukung dan memajukan proyek-proyek strategis nasional, yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yangsignifikan dan mendorong Indonesia menuju masa depan yang penuh dengan konektivitas dan sejahtera," ujar Ridha Wirakusumah, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (11/1/2024).
Ia menambahkan, kemajuan yang signifikan bagi Indonesia ini dapat terwujud berkat kerja sama yang efektif dan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jalan Bebas Hambatan (JBH) – Direktorat Jenderal Bina Marga, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (JAMDATUN), Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian Keuangan.
Advertisement
Infrastruktur Tetap Jadi Kebutuhan Mendasar
Head of Infrastructure & Natural Resources di APG Asset Management Asia-Pacific, Hans-Martin Aerts mengatakan, infrastruktur tetap menjadi kebutuhan mendasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional dan memberikan imbal hasil yang stabil, dan risiko yang terukur untuk kepentingan nasabah dana pensiun APG dan para pesertanya.
"Melalui investasi ini, kami bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memaksimalkan nilai ekonomi dengan menyediakan konektivitas antara daerah pedesaan dan perkotaan yang sedang berkembang melalui infrastruktur yangberkualitas,” kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya menantikan kerja sama dengan para mitra untuk mendukungpeningkatan infrastruktur di Indonesia, seiring dengan perjalanan ekonomi Indonesiayang terus mengalami transformasi.
Executive Director of the Infrastructure Department ADIA, Khadem Alremeith menuturkan, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, Indonesia sedang mengembangkan infrastrukturnya untuk mendukungpeningkatan industrialisasi dan rantai pasokan yang lebih efisien.
“Jalan Tol Trans Jawa adalah bagian penting dari rencana ini. Kami senang dapat mendukung pengembangannya melalui platform ini dengan INA dan APG, yang akan terus mencari peluang tambahan untuk berinvestasi di jalan tol Indonesia,” kata dia.
Platform jalan tol ini memperkenalkan keahlian berskala global yang penting untuk proyek Jalan Tol Trans Jawa. Hal ini sejalan dengan tujuan strategis INA untuk mendiversifikasi risiko dan mengoptimalkan alokasi modal, mendorong pengembangan proyek-proyek infrastruktur yang berkualitas tinggi serta berkelanjutan yang akan memperkuat lanskap infrastruktur jangka panjang Indonesia.