Bursa Saham Asia Loyo Usai Rilis Data Inflasi China

Bursa saham Asia Pasifik lesu usai rilis data ekonomi China. Adapun pekan ini, investor menanti data ekonomi Jepang.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mei 2024, 09:17 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 09:17 WIB
Bursa Saham Asia Loyo Usai Rilis Data Inflasi China
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (13/5/2024). (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (13/5/2024).Pergerakan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah investor menilai data inflasi China pada April yang lebih kuat dari perkiraan.

Mengutip CNBC, indeks harga konsumen China naik 0,3 persen year on year (YoY), mengalahkan perkiraan Reuters di kisaran 0,2 persen. Indeks harga produsen turun 2,5 persen YoY, lebih dari perkiraan 2,3 persen.

Selain itu, pekan ini, data ekonomi Jepang menjadi perhatian. Jepang akan merilis produk domestik bruto (PDB) kuartal I yang diprediksi alami kontraksi tahunan 1,5 persen, menurut polling Reuters. Hal ini dapat menganggu rencana Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga.

Selain itu, inflasi India juga akan rilis awal pekan ini. Berdasarkan polling Reuters, inflasi India melambat menjadi 4,8 persen pada April dari Maret sebesar 4,85 persen.

Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,39 persen, sedangkan indeks Topix tergelincir 0,39 persen. Indeks Kospi Korea Selatan susut 0,20 persen dan indeks Kosdaq turun 1,05 persen.

Di sisi lain, indeks ASX 200 melemah terbatas 0,12 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,52 persen. Indeks CSI 300 terpangkas 0,7 persen.

Di wall street, indeks Dow Jones mencatat kinerja positif. Indeks Dow Jones menguat 0,32 persen. Indeks S&P 500 bertambah 0,16 persen dan indeks Nasdaq melemah.

Data sentimen konsumen yang dirilis pada Jumat pagi menunjukkan peningkatan besar dalam inflasi sehingga menghambat antusiasme investor.

Angka awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan pada Mei berada di posisi 67,4, jauh di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 76 dan menandai angka terendah dalam enam bulan.

Bursa Saham Asia Melesat Sambut Akhir Pekan

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik melonjak pada perdagangan Jumat (10/5/2024) mengikuti wall street. Bursa saham Asia Pasifik melesat seiring ada harapan baru bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menurunkan suku bunga sehingga perkuat sentimen pasar.

Mengutip CNBC, Jumat pekan ini, indeks Hang Seng mencapai level tertinggi dalam 10 bulan. Indeks Hang Seng naik 2,32 persen setelah Bloomberg melaporkan regulator sedang mempertimbangkan proposal untuk membebaskan investor individu dari membayar pajak atas dividen yang diperoleh dari saham Hong Kong yang dibeli melalui Stock Connect.

Indeks CSI China naik tipis hingga mencapai level tertinggi sejak Oktober 2023 berakhir ke posisi 3.666,27.

Sementara itu, belanja rumah tangga Jepang secara keseluruhan pada Maret turun 1,2 persen Year on Year (YoY), lebih rendah dari harapan 2,4 persen berdasarkan jajak pendapat ekonom oleh Reuters.Namun, secara bulanan, belanja rumah tangga naik 1,2 persen dibandingkan perkiraan turun 0,3 persen.

 

Indeks Nikkei

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Indeks Nikkei 225 menguat 0,41 persen ke posisi 38.229,11. Indeks Topix bertambah 0,54 persen ke posisi 2.728,21. Indeks Kospi di Korea Selatan melesat 0,57 persen ke posisi 2.727,63. Indeks Kosdaq terpangkas 0,69 persen ke posisi 864,16. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,35 persen ke posisi 7.749.

Di wall street, tiga indeks saham acuan menguat seiring data klaim pengangguran mingguan terbaru berada pada level tertinggi sejak Agustus. Hal tersebut meningkatkan ekspektasi bank sentral AS mungkin akan menurunkan suku bunga pada 2024.

Indeks Dow Jones menguat 0,85 persen, dan mencatat kemenangan beruntun terpanjang sejak sembilan hari berturut-turut pada Desember. Indeks S&P 500 bertambah 0,51 persen dan indeks Nasdaq naik 0,27 persen.

 

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 8 Mei 2024

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Sebelumnya, bursa saham Jepang memimpin koreksi di Asia Pasifik pada perdagangan Rabu, 8 Mei 2024 seiring investor menganalisis laba dari wilayah tersebut termasuk laporan dari raksasa Jepang Toyota Motor dan Mitsubishi.

Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang anjlok 1,63 persen ke posisi 38.202,37. Indeks Topix melemah 1,45 persen ke posisi 2.706,43. Dua indeks mencapai level terendah dalam hampir dua minggu.

Saham United Overseas Bank merosot 2,9 persen saat laba bersih Perseroan mencapai 1,47 miliar dolar Singapura atau sekitar USD 1,08 miliar pada kuartal I 2024 mengalahkah perkiraan LSEG sebesar 1,43 miliar dolar Singapura.

Di Singapura, indeks Straits Times merosot 1,29 persen. Sementara itu, investor menanti data perdagangan China pada April dan gaji di Jepang pada Maret 2024. Data tersebut akan rilis pada Kamis pekan ini.

Indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,77 persen. Indeks CSI 300 tergelincir 0,8 persen ke posisi 3.630,22.

Saham HD Hyundai Marine Solution naik hampir dua kali lipat saat debut, menyusul penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan pemeliharaan dan perbaikan kapal Korea Selatan yang terbesar di negara itu sejak Januari 2022.

Indeks Kospi naik 0,39 persen ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan di 2.745,05. Indeks Kosdaq menguat 0,13 persen dan menyentuh level tertinggi dalam sebulan di 872,42.

Indeks ASX 200 naik 0,14 persen ke posisi 7.804,5, dan menandai kenaikan beruntun dalam lima hari.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya