Kinerja Bursa Saham Taiwan Terbaik di Asia pada Semester I 2024, Bagaimana Indonesia?

Berikut kinerja bursa saham terbaik dan terburuk di Asia Pasifik pada semester I 2024. Taiwan mencatat bursa saham terbaik di Asia Pasifik. Berikut ulasannya.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jul 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 09:00 WIB
Kinerja Bursa Saham Taiwan Terbaik di Asia pada Semester I 2024, Bagaimana Indonesia?
Optimisme terhadap kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mendorong bursa saham Taiwan menguat pada semester I 2024. (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Optimisme terhadap kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mendorong bursa saham Taiwan menguat pada semester I 2024. Bursa saham Taiwan bahkan mencatat top performa di bursa saham Asia Pasifik sepanjang 2024.

Mengutip CNBC, ditulis Selasa (2/7/2024), indeks Taiwan atau the Taiwan Weighted Index melonjak 28 persen sepanjang 2024 yang didorong saham berkaitan dengan rantai AI. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Copr melambung 63 persen pada semester I 2024. Sedangkan pesaingnya saham Foxx meroket 105 persen pada periode sama tahun ini.

"Kinerja bursa saham global pada 2024 didorong oleh kecerdasan buatan, kebijakan bank sentral dan sepertinya berlanjut,” ujar Global Equity Portfolio T Rowe Price, Rahul Ghosh seperti dikutip dari CNBC.

Ia menuturkan, potensi investasi dan skala kecerdasan buatan akan berlanjut dan mendorong aktivitas ekonomi global. Dampak dari investasi AI akan meluas ke sektor industri, bahan baku dan utilitas.

Setelah indeks Taiwan, indeks acuan Jepang Nikkei 225 berada di peringkat kedua di Asia Pasifik setelah berulang kali melampaui posisi tertinggi sepanjang masa pada awal 2024. Dalam semester I 2024, indeks Nikkei menguat sekitar 18 persen.

Indeks Nikkei melampaui rekor 34 tahun pada Februari, dan melampaui rekor tertinggi sepanjang masa sebelumnya di 38.915,87 yang dicapai pada 29 Desember 1989. Setelah itu, indeks melonjak melewati ambang psikologis 40.000 dan akhirnya mencapai penutupan tertinggi baru sepanjang masa di 40.888,43 pada 22 Maret 2024.

Kepada CNBC, analis menyebutkan meski Taiwan mungkin memimpin pasar Asia, Jepang tampaknya menjadi pasar yang diunggulan ke depan.

Ghosh menuturkan, peningkatan standar tata kelola perusahaan terus berdampak nyata dan besar terhadap kinerja perusahaan di negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia.

Bursa Saham Terburuk di Asia

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Selain itu, catatan pada 14 Juni dari Chief APAC Investment Strategist BlackRock Investment Institute, Ben Powell menunjukkan Bank of Japan semakin yakin mereka akan memenuhi target inflasinya. Dengan demikian, menormalisasi kebijakan moneternya secara bertahap dan cara terukur.

Powell menuturkan, latar belakang makroekonomi Jepang menguntungkan bagi aset berisiko.”Kami tetap rekomendasikan overweight saham Jepang, yang didorong momentum reformasi perusahaan yang kuat, laba yang sehat dan dukungan valuasi dari suku bunga riil yang negatif,” ujar dia.

3 Bursa Saham di Asia Berada di Zona Negatif

Sebagian besar bursa saham Asia meski berada di wilayah positif sepanjang 2024, tiga pasar saham Thailand, Indonesia Filipina berada di wilayah negatif.

Indeks SET Thailand turun 8 persen selama semester I 2024, dan menjadi indeks dengan kinerja terburuk di kawasan Asia Pasifik. IHSG melemah 2,88 persen, sedangkan indeks acuan di Filipina melemah 0,6 persen.

Daftar Bursa Saham Terbaik dan Terburuk di Asia Pasifik

Berikut kinerja bursa saham terbaik dan terburuk di Asia Pasifik pada semester I 2024 seperti dikutip dari CNBC:

  • Indeks Taiex naik 28,45 persen
  • Indeks Nikkei 225 naik 17,56 persen
  • Indeks Nifty 50 naik 10,49 persen
  • Indeks BSE Sensex naik 9,4 persen
  • Indeks Kuala Lumpur Composite naik 9,31 persen
  • Indeks Kospi naik 5,37 persen
  • Indeks Hang Seng naik 3,94 persen
  • Indeks Straits Times naik 2,89 persen
  • Indeks ASX 200 naik 2,33 persen
  • Indeks CSI 300 naik 0,89 persen
  • Indeks PSI turun 0,59 persen
  • Indeks Jakarta Composite turun 2,88 persen
  • Indeks SET turun 8,11 persen

Semua Perhatian Tertuju ke The Fed

Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)
Ilustrasi the Federal Reserve (Brandon Mowinkel/Unsplash)

Sebagian besar bank sentral di Asia terus mencermati langkah the Federal Reserve selanjutnya karena biasanya mengambil keputusan kebijakan moneter berdasarkan antisipasi langkah bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed).

The Fed memberi isyarat menjelang akhir 2023 kalau beberapa penurunan suku bunga mungkin terjadi pada 2024. Namun, “dot plot” terbaru dari pertemuan the Fed pada Mei 2024 prediksi hanya satu pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir 2024. Hal ini sangat berbeda dengan grafik yang dirilis akhir Maret. The Fed menyiratkan suku bunga akan meningkat, dipangkas 75 basis poin pada 2024.

Dot plot merupakan representasi visual dari proyeksi suku bunga masing-masing anggota FOMC untuk suku bunga jangka pendek bank pada titik tertentu di masa depan.

Namun, bank sentral telah merencanakan jalur yang lebih agresif untuk memperketat kebijakan moneter pada 2025, dengan meningkatkan perkiraannya menjadi empat kali pemotongan sebesar 25 basis poin.

Apa yang Dimaksud dengan IHSG?

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip laman BEI, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi berkala.

Adapun tujuan dari indeks saham antara lain:

Mengukur sentimen pasar

Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan

Benchmark bagi portofolio aktif

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi atau return, risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko, serta

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Apa Fungsi IHSG?

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikuf fungsi IHSG seperti dikutip dari laman OCBC NISP:

1.Menunjukkan Pergerakan Pasar

Fungsi IHSG untuk menunjukkan pergerakan saham-saham sedang melantai di pasar modal. Melalui pergerakan saham-saham tersebut, pelaku pasar modal bisa menganalisa bagaimana gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.

Selain itu, pihak eksternal pasar modal antara lain ekonom, pengamat, dan pemerintah bisa mendapat gambaran tentang seberapa menariknya negara bagi para penanam modal. 

2.Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek

IHSG juga berfungsi menampilkan tolak ukur efek bagi para calon investor sebelum masuk ke pasar modal. Grafik IHSG menampilkan informasi tentang harga saham rata-rata yang bisa dijadikan benchmark bagi para investor dalam mengambil keputusan. 

3.Menunjukkan Estimasi Profit

IHSG juga berfungsi memberikan estimasi profit terutama bagi calon investor. Persentase data dalam grafik saham IHSG dapat dijadikan standar untuk mengetahui berapa estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal. Apabila harga saham IHSG rata-rata mengalami kenaikan 10% selama 6 bulan, maka dalam setengah tahun ke depan harga saham yang Anda beli bisa naik 10%.

4.Menjadi Produk Investasi Pasif

Selain itu, IHSG berfungsi menjadi produk investasi pasif atau underlying assets. Saat melakukan proses jual beli instrumen, seorang investor dapat membeli beberapa lot saham berbeda dan menjualnya secara kolektif kepada orang lain. Penjualan saham kolektif ini umumnya menggunakan harga saham IHSG. Sehingga apabila harga IHSG meningkat, harga saham kolektif juga akan naik.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya