Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Wall Street Cetak Rekor

Indeks saham acuan di wall street kompak terbang, Rabu, 6 November 2024 usai Donald Trump menang Pilpres AS 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Nov 2024, 08:16 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 08:16 WIB
Donald Trump Menang Pilpres AS 2024, Wall Street Cetak Rekor
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan Rabu, 6 November 2024.(Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan Rabu, 6 November 2024. Hal itu setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS (Pilpres AS) 2024.

Mengutip CNBC, Kamis (7/11/2024) indeks Dow Jones mencatat kenaikan 1.508 poin atau 3,57 persen ke posisi 43.729,93. Indeks Dow Jones melesat terakhir kali lebih dari 1.000 poin dalam satu hari pada November 2022.

Indeks S&P 500 juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, melesat 2,53 persen ke posisi 5.929,04. Indeks Nasdaq meroket 2,95 persen ke posisi 18.983,47.

NBC News memproyeksikan Donald Trump akan mengalahkan saingannya dari Partai Demokrat, Kamala Harris setelah memenangkan sedikitnya 291 electoral college, termasuk negara bagian kunci Pennsylvania, North Carolina dan Georgia.

Investasi yang dianggap sebagai penerima manfaat di bawah kepemimpinan Donald Trump melonjak saat mantan presiden itu tampaknya bersiap untuk menang.

Saham Tesla melonjak lebih dari 14 persen seiring CEO Tesla Elon Musk mendukung Donald Trump. Saham bank terdongkrak dengan JPMorgan Chase naik 11,5 persen dan saham Wells Fargo melambung 13 persen.

Indeks Russell 2000 yang merupakan indeks saham acuan kapitalisasi kecil melonjak 5,84 persen, mencapai titik tertinggi dalam 52 minggu.

Perusahaan-perusahaan kecil yang berorientasi pada domestik dan siklus dinilai menikmati keuntungan besar dari pemotongan pajak dan kebijakan proteksionis Donald Trump.

"Donald Trump dipandang mendukung tarif pajak perusahaan yang lebih rendah, deregulasi, dan kebijakan industri yang mendukung pertumbuhan domestik yang semuanya dapat memberikan lebih banyak stimulus bagi ekonomi AS dan menguntungkan aset berisiko,” ujar Head of America Equities Janus Henderson Investors, Marc Pinto dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, selama Pilpres AS 2016, indeks S&P naik hampir 5 persen sebelum pemilihan presiden hingga akhir tahun dan disebut reli Trump. “Kami perkirakan, tren serupa juga akan terjadi kali ini,” kata dia.

Saham Trump Media Meroket

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Bitcoin, yang dapat diuntungkan dari pelonggaran regulasi, melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa dan mencapai USD 76.000. Indeks dolar naik ke level tertinggi sejak Juli karena keyakinan tarif yang diusulkan Trump terhadap mitra dagang utama AS akan meningkatkan greenback.

Imbal hasil Treasury 10 tahun melonjak menjadi sekitar 4,43% karena spekulasi pemotongan pajak yang diusulkan Trump dan rencana pengeluaran lainnya akan memicu pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperlebar defisit fiskal dan memicu kembali inflasi.

Saham Trump Media & Technology Group, sebuah perusahaan media sosial yang terkait erat dengan Trump, ditutup naik 5,9% setelah sesi perdagangan yang bergejolak.

Penutupan Wall Street pada 5 November 2024

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada Selasa, 5 November 2024 seiring investor menanti hasil pemilihan presiden AS (Pilpres AS).

Mengutip CNBC, Rabu (6/11/2024), indeks S&P 500 menguat 1,23 persen ke posisi 5.782,76. Indeks Nasdaq mendaki 1,43 persen ke posisi 18.439,17. Indeks Dow Jones bertambah 427,28 poin atau 1,02 persen ke posisi 42.221,88.

Persaingan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS Kamala Harris akan ketat. Selain Pilpres AS, perhatian juga tertuju pada partai mana yang mendominasi Kongres, mengingat kemenangan telak oleh Partai Republik atau Demokrat dapat menyebabkan perubahan pengeluaran yang drastis atau perombakan besar-besaran kebijakan pajak.

Adapun hasil pemilu AS 2024 dinilai dapat berdampak signifikan pada akhir tahun, tetapi investor mungkin bersiap menghadapi beberapa gejolak jangka pendek.

Berdasarkan data CNBC yang kembali pada 1980 menunjukkan rata-rata indeks utama naik pada hari pemilihan dan akhir tahun, tetapi biasanya turun pada sesi perdagangan dan pekan setelahnya.

Ketidakpastian atas hasil itu dapat menyebabkan lebih banyak goncangan di pasar. Tidak ada taruhan pemilihan yang jelas muncul di saham pada Selasa pekan ini. Sebaliknya, tampaknya itu adalah reli yang luas untuk wall street.

“Ada banyak lindung nilai terhadap potensi ketidakpastian, potensi drama dari Washington. Kami telah melihatnya . Dan sekarang saat ini pada hari pemilihan, kami agak optimis mungkin sebagian dari itu dapat mereda,” ujar Chief Market Strategist Carson Group, Ryan Detrick.

“Kenyataannya adalah siapa pun yang diberi kunci Gedung Putih, jika Anda mau, akan memakai mobil dalam kondisi cukup baik, ekonomi yang dalam kondisi cukup baik,” ia menambahkan.

Adapun saham Nvidia naik hampir 3 persen, tetapi produsen chip dan pendukung pasar saham itu tampaknya terisolasi terlepas dari hasil pemilihan.

 

Investor Menanti Keputusan Suku Bunga The Fed

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara setelah mengumumkan kenaikan suku bunga di New York, Amerika Serikat, 2 November 2022. (AP Photo/Seth Wenig)

Di sisi lain, saham Tesla naik 3,5 persen meski saham mobil listrik itu dapat dilihat sebagai pihak yang diuntungkan dari kemenangan Partai Demokrat dan Republik mengingat hubungan dekat CEO Elon Musk dengan Donald Trump.

Setelah pemilihan umum, investor menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve pada November yang akan dirilis pada Kamis dan komentar baru dari Ketua Jerome Powell mengenai langkah kebijakan bank sentral ke depan.

Para pedagang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga seperempat poin sebesar 98% setelah penurunan suku bunga setengah poin pada September, menurut FedWatch Tool milik CME Group.

Indeks S&P 500 naik lebih dari 21% pada 2024, kenaikan yang luar biasa kuat menjelang pemilihan umum, dan hampir mencapai rekor tertingginya.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya