25 Perusahaan Proses IPO di BEI, Sektor Ini Mendominasi

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga 29 November 2024 telah tercatat 39 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 5,87 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Des 2024, 21:13 WIB
Diterbitkan 01 Des 2024, 21:13 WIB
25 Perusahaan Proses IPO di BEI, Sektor Ini Mendominasi
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham perdana di BEI hingga kini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham perdana di BEI hingga kini. Dari 25 perusahaan yang sedang proses untuk menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) lima perusahaan dari sektor konsumer nonsiklikal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga 29 November 2024 telah tercatat 39 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 5,87 triliun.

Adapun klasisifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017  antara lain:

-2 perusahaan aset skala kecil ( aset di bawah Rp 50 miliar)

-6 perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar)

-17 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp 250 miliar)

Rincian sektor perusahaan:

-1 perusahaan dari sektor basic materials

-3 perusahaan dari sektor consumer siklikal

-5 perusahaan dari sektor consumer nonsiklikal

-4 perusahaan dari sektor energi

-3 perusahaan dari sektor keuangan

-2 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan

-3 perusahaan dari sektor industri

-0 perusahaan dari sektor infrastruktur

- 3 perusahaan dari sektor properti dan real estate

- 0 perusahaan dari sektor teknologi

- 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Sementara itu, dari penerbitan efek bersifat utang dan sukuk, tercatat ada 124 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun Rp 116,6 triliun.

“Sampai dengan 29 November 2024 terdapat 24 emisi dari 18 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline,” ujar Nyoman.

Adapun klasifikasi sektor perusahaan antara lain:

-2 perusahaan dari sektor basic materials

-1 perusahaan dari sektor consumer siklikal

-0 perusahaan dari sektor consumer non siklikal

-3 perusahaan dari sektor energi

-7 perusahaan dari sektor keuangan

-0 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan

-2 perusahaan dari sektor industri

-1 perusahaan dari sektor infrastruktur

-1 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-0 perusahaan dari sektor teknologi

-1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

 

Rights Issue

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan dari rights issue, hingga 29 November 2024 telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan nilai Rp 34,42 triliun.

“Serta masih terdapat 8 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI,”

Berikut sektornya:

-3 perusahaan dari sektor basic materials

-0 perusahaan dari sektor consumer siklikal

-0 perusahaan dari sektor consumer non siklikal

-2 perusahaan dari sektor energi

-0 perusahaan dari sektor keuangan

-2 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan

-0 perusahaan dari sektor industri

-1 perusahaan dari sektor infrastruktur

-0 perusahaan dari sektor properti dan real estate

-0 perusahaan dari sektor teknologi

-0 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Kinerja IHSG Sepekan

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan 25-29 November 2024. Sektor saham energi dan basic materials membebani IHSG pada pekan ini.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (30/11/2024), IHSG merosot 1,13 persen ke posisi 7.114,2. Pada pekan lalu, IHSG naik 0,48 persen ke posisi 7.195,56. Kapitalisasi pasar terpangkas 0,43 persen menjadi Rp 12.000 triliun dari pekan lalu Rp 12.053 triliun.

Investor asing melepas saham Rp 3,89 triliun pada pekan ini. Jumlah ini lebih besar dari pekan lalu Rp 3,65 triliun. Sepanjang 2024, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 21,56 triliun.

Selama sepekan ini, rata-rata nilai transaksi harian bursa meningkat 35,53 persen menjadi Rp 13,45 triliun dari Rp 9,93 triliun pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa melonjak 31,23 persen menjadi 26,10 miliar saham dari 19,89 miliar saham pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa naik 3,27 persen menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,1 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Sektor saham cenderung beragam pekan ini. Sektor saham energi turun 4,41 persen dan pimpin koreksi. Kemudian sektor saham teknologi susut 3,54 persen, sektor saham basic materials terpangkas 2,62 persen. Lalu sektor saham infrastruktur merosot 1,09 persen, sektor saham transportasi susut 1,01 persen.

Sementara itu, sektor saham industri naik 0,40 persen, sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 0,65 persen, sektor saham consumer siklikal melejit 0,86 persen. Lalu sektor saham perawatan kesehatan melonjak 2,02 persen, sektor saham keuangan nak 0,16 persen dan sektor saham properti melambung 0,96 persen.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya