Multipolar Bantah Grup Djarum akan Beli Sahamnya

Manajemen grup Lippo membantah grup Djarum tertarik untuk membeli saham PT Multipolar Tbk.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Nov 2013, 09:02 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2013, 09:02 WIB
saham-131113b.jpg

Manajemen grup Lippo membantah ketertarikan kelompok bisnis Djarum untuk masuk ke PT Multipolar Tbk (MLPL) dengan membeli saham perusahaan.

Investor Relation PT Multipolar Tbk, Agus Arismunandar menuturkan, kabar grup Djarum masuk ke PT Multipolar Tbk tidak benar. Hingga kini tidak ada pembicaraan antara grup Djarum dengan PT Multipolar Tbk.

"Tidak benar. Itu bukan dari kami. Tidak ada pembicaraan sama sekali dengan grup Djarum," tutur Agus, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (21/11/2013).

Agus mengatakan, saat ini perseroan sebagai holding dari perusahaan ritel yang didalamnya ada Hypermarket dan Multipolar Technology. "Kami fokus sebagai holding dari perusahaan ritel dan multipolar technology," kata Agus.

Adapun kabar grup Djarum berminat dengan saham Multipolar merupakan kebijakan dan keputusan pemegang saham Multipolar.

Awal pekan ini, grup Djarum dikabarkan tertarik untuk masuk ke PT Multipolar Tbk (MLPL) dengan membeli saham PT Multipolar Tbk.

PT Multipolar Tbk memiliki anak usaha bergerak di bidang ritel, jasa perdagangan dan umum.Perseroan memiliki pengalaman lebih dari tiga dekade di bidang sistem integrasi, dan memberikan pelayanan untuk IT hardware, software, solusi dan layanan kepada masyarakat bisnis di Indonesia.

Dalam situs Multipolar, ada beberapa bisnis yang dijalankan perseroan mulai dari layanan informasi kesehatan untuk rumah sakit, menerapkan solusi e-learning untuk institusi pendidikan, dan memungkinkan elektronik perbankan dengan layanan 24x7.

Selain itu, bisnis yang dijalankan dengan mendukung aplikasi mobile untuk operator telekomunikasi, dan menyediakan solusi bisnis bagi perusahaan manufaktur dan ritel.

Perseroan memberikan jasa konsultasi untuk sistem teknologi informasi. Selain itu, perseroan menyediakan dan memasukkan infrastruktur hardware, dan menyediakan solusi bisnis untuk software.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), adapun pemegang saham perseroan antara lain Cyport Limited sebesar 26,97%, Grandhill Asia Limited sebesar 5,05%, dan masyarakat dengan kepemilikan lebih dari 5% sekitar 67,98%.

Grup Djarum Grup ini memang antusias mengembangkan bisnis online.Hal itu didorong dari pertumbuhan pengguna internet yang melesat.

Apalagi masyarakat sekarang juga menyukai jual beli barang lewat online. Oleh karena itu, grup Djarum ini fokus mengembangkan situs Bibli.com, miliknya. Selain itu, grup Djarum masuk ke Kaskus pada 2011 lalu. (Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya