Anies Baswedan Ingin Indonesia Punya Film Perang yang Sarat Pesan

Anies Baswedan ingin agar film Indonesia tak hanya bisa menghibur, namun juga memiliki pesan tertentu.

oleh Adinda Purnama Rachmani diperbarui 11 Jun 2016, 05:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2016, 05:00 WIB
20160525-Mendikbud Anies Baswedan di Komisi X-Jakarta- Johan Tallo
Mendikbud Anies Baswedan saat membahas Ujian Nasional (UN) di Komisi X, Jakarta, Rabu (25/4/2016). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, ternyata punya keinginan tersendiri tentang perfilman di Tanah Air. Siapa sangka Pak Menteri ingin sineas Indonesia menonjolkan film perang. 

"Film mempunyai pengaruh besar dalam mengembalikan rasa percaya diri bangsa. Makanya kita harus menonjolkan film perang," ujar  Anies Baswedan ketika berbicara dalam peluncuran Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2016 di Plaza Insan Berprestasi Sudirman Jakarta Pusat, Jumat (10/06/2016).

 

Menteri Pendidikan Nasional  (Mendikbud) Anies Baswedan memerankan pertunjukan monolog tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Dr. Soetomo pada perayaan Pesta Pendidikan di Diorama Monas, Jakarta, Minggu (1/5). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ia lantas memberi satu contoh yang sedikit ekstrim, yaitu film genre perang di Amerika, terutama yang mengambil latar perang Vietnam. "Amerika digambarkan dalam film-film itu selalu menang dalam perperangan tersebut, padahal faktanya mereka kalah," ujar Anies Baswedan menambahkan. 

Sementara itu, dalam acara ini Anies Baswedan menandatangani nota kesepahaman dengan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey. Provinsi di wilayah Timur Indonesia ini, akan menjadi tuan rumah ajang Apresiasi Film Indonesia yang akan digelar Oktober mendatang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memberi keterangan pers terkait satu tahun kempemimpinannya, Jakarta, (19/10/2015).

Olly pun mengatakan bahwa masyarakat Manado sudah siap untuk menjadi tuan rumah Apresiasi Film Indonesia itu.

"Bagi kami pelaksanaan kegiatan nasional dan internasional, sama halnya membiasakan masyarakat Sulawesi Utara menerima tamu dari luar. Tidak hanya kegiatan pariwisata, tetapi juga kegiatan lainnya," ucap Olly Dondokambey.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya