Film Stadhuis Schandaal Dibuat dengan Set Khusus

Stadhuis Schandaal dibuat dengan konsep artistik yang menggambarkan situasi dan kondisi saat peristiwa terjadi.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 20 Nov 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2017, 19:00 WIB
Stadhuis Schandaal dibuat dengan konsep artistik yang menggambarkan situasi dan kondisi saat peristiwa terjadi.
Stadhuis Schandaal dibuat dengan konsep artistik yang menggambarkan situasi dan kondisi saat peristiwa terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Sutradara dan produser film Adisurya Abdy bersama timnya, saat ini tengah membangun sebuah set berupa tangsi dan benteng Belanda. Set tersebut nantinya akan digunakan untuk keperluan syuting film berjudul Stadhuis Schandaal.

Set khusus itu dibangun di atas tanah seluas 1.500 m2 milik PT Inter Studio di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Kita sudah mencoba mencari bangunan-bangunan sisa peninggalan Belanda yang ada di Indonesia, tetapi tidak sesuai dengan kriteria. Jadi, lebih baik membangun set sendiri, supaya kerjanya lebih bebas," kata Adisurya Abdy ditemui di sela selamatan film Stadhuis Schandaal di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Nantinya, diakui Adisurya Abdy, set tersebut akan menggambarkan suasana zaman kolonial dan modern. "Ada dua kurun waktu yang akan kita gunakan," dia menjelaskan.

 

 

 

 

 

Sinopsis Film Stadhuis Schandaal

Film Stadhuis Schandaal merupakan cerita pertama yang dibuat Adisurya Abdy setelah vakum selama 14 tahun membuat film. Ia tertarik mengangkat cerita yang belum pernah ditampilkan sebelumnya dalam sebuah produksi layar lebar.

Stadhuis Schandaal mengisahkan tentang mahasiswi Ilmu Budaya Universitas Indonesia bernama Fei. Dalam sebuah tugas kampus, Fei bertemu dengan Sarah, seorang gadis cantik berdarah Belanda-Jepang.

Fei merasa bahwa ada satu kekuatan dari Sarah yang memintanya untuk mendekat. Dengan senyum yang lembut tulus memikat, Sarah lalu menyentuh Fei, dan seketika masa kini beralih ke masa lalu. Persisnya Fei dibawa oleh Sarah menembus lorong waktu menuju Batavia pada tahun 1628. Lantas, apa yang kemudian terjadi berikutnya?

Film ini diproduksi oleh PT Xela Film, dengan produser Omar Jusma. Sejumlah bintang ternama terlibat dalam pembuatan film ini, di antaranya Amanda Rigbi, Rensi Millano, Volland Humonggo, George M Taka, Roweina Umboh, Septian Dwicahyo, dan masih banyak lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya