Liputan6.com, Banyuwangi - Warga di wilayah Kelurahan Kampung Mandar dan Kelurahan Lateng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur diresahkan dengan aksi teror gedor rumah selama hampir dua pekan ini. Pelaku hingga kini masih misterius. Warga tidak dapat memastikan apakah pelakunya manusia ataukah makhluk halus.
"Kami tidak berani menyimpulkan apakah ini manusia atau makhluk halus. Tapi kalau pelakunya manusia pasti ketemu. Soalnya setiap gang, setiap sudut, ada warga yang berjaga. Tapi pelakunya selalu berhasil lolos," ujar M. Hasan, Ketua RT 02 RW 03, Lingkungan Krajan, Kelurahan Lateng, Banyuwangi ditulis Senin (29/7/2019).
Upaya pengejaran yang dilakukan warga selalu gagal. Padahal wilayah yang menjadi sasaran teror gedor rumah ini merupakan kawasan pemukiman padat. Sejak sehari setelah teror ini terjadi, setiap malam warga selalu berjaga di gang dan sekitar rumahnya. Mereka mulai berjaga sekitar pukul 19.00 WIB hingga menjelang subuh.
Advertisement
Baca Juga
Warga merasa resah dan ketakutan karena setiap kali terjadi teror gedor rumah belum pernah ada warga yang melihat sosok yang melakukan aksi gedor rumah tersebut. Padahal suara gedoran sangat keras hingga 5 kali gedoran. Peristiwanya selalu terjadi diantara pukul 23.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB.
"Rumah saya pernah digedor. Mungkin sekitar 5 kali dan bunyinya sangat keras. Saya ambil parang kemudian saya cek keluar rumah. Ternyata tidak ada orang. Besoknya saya mendapat kabar warga yang lain juga mengalami hal yang sama. Akhirnya warga saya ajak meningkatkan ronda malam dan berjaga," kata Slamet, warga Lingkungan Krobokan, Kelurahan Kampung Mandar.
Warga pun kompak meningkatkan kewaspadaan khususnya pada malam hari. Secara berkelompok warga menjaga lingkungan tempat tinggalnya. Ada yang bersiaga di sudut gang ada juga yang berkumpul di depan rumah warga. Mereka terlihat membawa kayu, senjata tajam dan beberapa terlihat membawa daun kelor yang dipercaya bisa melawan makhluk gaib.
"Kalau yang laki-laki tidak ada yang tidur sampai sekitar pukul 04.00 WIB. Setiap malam seperti ini berjaga-jaga sampai menjelang shubuh. Warga sangat resah. Makanya kita berjaga sambil mencari siapa pelakunya," kata Ahmad Yani, warga yang lain.
Kejadian ini benar-benar membuat warga dua wilayah ini resah. Bahkan tidak sedikit warga yang tidak berani tidur di dalam rumah dan memilih untuk tidur di teras atau halaman rumah. Mereka takut jika rumahnya menjadi sasaran teror ini.
Dari sekian warga yang mengalami teror gedor rumah, ada satu warga yang pernah melihat sosok pelaku teror ini. Dia adalah Danu Yoga Pratama, (24). Pemuda yang tinggal di Lingkungan Krajan, Kelurahan Lateng, Banyuwangi ini sempat melihat sosok berpakaian dan mengenakan topeng berwarna hitam sesaat setelah rumahnya digedor.
"Mukanya hitam, memakai topeng berdiri di depan jendela. Saya sempat bertatapan. Pertama digedor, saya lihat ke jendela, takut motor saya diambil. Orangnya juga bertatapan dengan saya. Saya sempat shok. Langsung saya tutupi guling muka saya. Saya lihat dikit-dikit orangnya masih ngelihati. Terus adik saya nangis. Saya kemudian teriak maling. Akhirnya orangnya lari," ujar Danu.
Danu menyebut, peristiwa itu dialaminya sekitar pukul 24.00 WIB. Waktu itu dirinya hanya melihat satu orang saja. Dia nekat berteriak karena takut pelaku mengambil adiknya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Respons Kepolisian
Sementara itu, aparat Kepolisian bersama aparat terkait langsung merespons peristiwa yang dialami warga ini. Polisi bersama Lurah dan Babinsa datang ke wilayah yang mengalami teror ini. Mereka ikut berjaga sambil memberikan imbauan kepada warga agar tidak resah dan merasa takut.
"Apapun yang dilaporkan warga kita tindak lanjuti. Ada informasi dari masyarakat ada yang menggedor pintu kemudian dicari tidak ada. Sejauh ini kurang lebih dua puluh rumah. Warga mencurigai ada apa ini. Tetapi sampai saat ini tidak ada barang yang hilang, tidak ada orang yang dianiaya, disakiti dan sebagainya," kata Kapolsek Banyuwangi AKP Ali Masduki saat melakukan patroli di lingkungan Krobokan, Kelurahan Kampung Mandar.
Ali Masduki menuturkan, menjadi kewajiban bersama untuk mencari tahu sebenarnya pelaku dan apa yang terjadi. Hal ini penting agar warga merasa aman dengan kehadirian petugas. Hingga saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan apa yang terjadi karena mencari informasi kira-kira apa motifnya dan siapa pelakunya.
"Imbauan kepada warga tidak usah membesar-besarkan hal ini, bareng-bareng kita jaga. Kami minta tidak membawa senjata tajam. Jika ada orang yang dicurigai laporkan kepada kami akan segera kami tindak lanjuti dan kita proses sesuai aturan yang ada," pungkasnya.
Advertisement