Jawa Timur Masih Catatkan Kasus Baru COVID-19 Terbanyak pada 7 Juli 2020

Berdasarkan laporan media harian COVID-19, tambahan kasus baru sebanyak 280 orang di Jawa Timur sehingga total pasien COVID-19 menjadi 14.601 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2020, 16:48 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 16:47 WIB
Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur mencatatkan tambahan pasien baru Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia pada Selasa, 7 Juli 2020. Ada tambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 280 orang di Jawa Timur.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, pemeriksaan spesimen mencapai 17.816 spesimen sehingga total mencapai 946.054 spesimen. Dari pemeriksaan itu didapatkan penambahan kasus konfirmasi positif Corona COVID-19 sebanyak 1.268 orang sehingga total menjadi 66.226 orang.

"Kalau kita perhatikan sebaran penambahan kasus tersebut dari Jawa Timur melaporkan 280 kasus baru dan 118 sembuh," ujar Yurianto, Selasa (7/7/2020).

Berdasarkan laporan media harian COVID-19, tambahan kasus baru sebanyak 280 orang di Jawa Timur sehingga total pasien COVID-19 menjadi 14.601 orang. Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 118 orang menjadi 5.114 orang. Sementara itu, pasien meninggal bertambah 26 orang menjadi 1.079 orang di Jawa Timur.

Pasien baru Corona COVID-19 terbanyak lainnya di Sulawesi Selatan sebanyak 218 kasus dan 45 pasien sembuh dari Corona COVID-19. Lalu DKI Jakarta melaporkan 190 kasus baru dan 241 sembuh dari COVID-19. Jawa Tengah mencatat 140 kasus baru dan 50 sembuh, Jawa Barat mencatat 79 kasus dan 45 sembuh.

"Ada 19 provinsi laporkan kasus baru di bawah 10 dan lima provinsi laporkan tanpa penambahan kasus. Antara lain Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Lampung dan NTT," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tingkat Testing hingga Kesembuhan Terkait COVID-19

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Yurianto menambahkan, secara nasional, jumlah testing baru mencapai 3.394 per 1 juta penduduk. Lima provinsi mencatatkan angka testing cukup tinggi antara lain di DKI Jakarta mencapai 26.527 tes per satu juta penduduk, Sumatera Barat mencapai 9.124 kasus tes per 1 juta penduduk.

Selain itu, Bali mencatat 8.870 tes per 1 juta penduduk, Sulawesi Selatan mencatat 6.288 tes per 1 juta penduduk, dan Papua 5.440 tes per 1 juta penduduk.

Sementara itu, pasien sembuh dari Corona COVID-19 mencapai 866 sehingga total keseluruhan 30.785 orang. Yurianto menuturkan, angka kesembuhan mencapai 46,06 persen. Angka ini di bawah rata-rata global 56,5 persen.

Akan tetapi, ada 19 provinsi mencatat tingkat kesembuhan di atas rata-rata global 56,5 persen. Sembilan provinsi melaporkan kesembuhan di atas 80 persen antar alain di Riau, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Gorontalo, Yogyakarta, Sumatera Barat dan Bangka Belitung.

"Kasus meninggal 68 orang sehingga total 3.309 orang," ujar dia.

Ia menambahkan,angka kematian karena COVID-19 mencapai 4,99 persen. Anka ini lebih tinggi dari global sekitar 4,64 persen. "Rata-rata nasional sudah ada 20 provinsi 4,6 persen. 11 provinsi di bawah dua persen," tutur dia.

Provinsi itu antara lain Jambi, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Bali, Kalimantan Timur dan Papua Barat.

"Angka ini diharapkan terus turun dengan baiknya layanan kesehatan," ujar dia.

Ia menambahkan, 456 kabupaten/kota telah terdampak di 34 provinsi. Ada pun orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 38.702 dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 13.471.

Masyarakat Diimbau Patuh Protokol Kesehatan

New Normal
Ilustrasi Protokol Kesehatan Covid-19 Credit: pexels.com/ready

Yurianto menuturkan, saat ini harus lebih fokus pada beberapa provinsi dengan kecenderungan angka meningkat COVID-19 nya.

Ia menilai, hal itu hendak diintervensi dengan mengedepankan aspek kesehatan masyarakat, peran serta masyarakt sebagai faktor penentu pengendalian ini.

"Di tengah pengendalian sebaik-baiknya dengan patuhi protokol kesehatan terus bersama-sama sehingga beban layanan rumah sakit akan menurun perawatan COVID-19 tak murah dan mudah, beban berlebihan satu rumah sakit merawat COVID-19 berdampak pada kerugian besar," kata dia.

Selain itu, ia menuturkan beberapa tenaga kesehatan terdampak dan gugur. Hal itu menjadi kesedihan bersama dan duka mendalam. Oleh karena itu, Yurianto mengatakan hal tersebut harus menjadi perhatian bersama sehingga duka tak panjang.

"Mari seluruh masyarakat tulang punggung pengendalian ini jalankan protokol kesehatan sebaik-baiknya," kata dia.

"Mari hentikan sebaran COVID-19 memakai masker, menjaga jarak minimal satu meter, rajin cuci tangan. Peran saudara menjadi penentu dalam memutus mata rantai penularan," ia menegaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya