Pemprov Jawa Timur Genjot Ekonomi lewat Kredit Dana Bergulir

Sasaran untuk penyaluran dana bergulir adalah para pelaku UMKM, pelaku IKM, Poktan atau Gapoktan, koperasi, BUMDesa, serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lain.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2020, 10:56 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2020, 10:56 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Kamis (16/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyerahkan kredit dana bergulir untuk memulihkan ekonomi dan meredam dampak akibat pandemi COVID-19.

Penyerahan kredit dana bergulir itu dilakukan saat melepas ekspor kopi ke Inggris pada Selasa, 8 September 2020. Adapun dana bergulir merupakan program bantuan pembiayaan kredit lunak untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, serta menanggulangi kemiskinan, pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sasarannya adalah para pelaku UMKM, pelaku IKM, Poktan atau Gapoktan, koperasi, BUMDesa, serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lain.

Program yang diakselerasi oleh Bank Jatim dan BPR Jatim itu dapat dimanfaatkan untuk skema Petik, Olah, Kemas, Jual pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan juga skema tunda jual dengan pola Rekening Koran Perbankan.

Sejak pandemi COVID-19, dana bergulir yang telah disalurkan mencapai Rp12,83 miliar kepada 55 debitur yang penyalurannya berkontribusi dalam pemulihan ekonomi pelaku UMKM dari sisi permodalan.

"Harapannya, skema dana bergulir ini berdampak komprehensif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sehingga secara perlahan akan memberikan daya dorong meningkatnya literasi dan inklusi keuangan,” ujar Khofifah, seperti dikutip dari Antara, ditulis Rabu (9/9/2020).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Skema Kredit Dana Bergulir

Ilustrasi Startup
Ilustrasi Startup - Kredit: rawpixel via Pixabay

Melalui penyaluran dana bergulir itu, lanjut Khofifah, pertumbuhan ekonomi Jatim bisa kembali take off setelah pada kuartal II 2020 terkontraksi minus 5,9 persen.

"Kami harap di September ini akan ada proses yang lebih maksimal lagi untuk bisa terus berlari kencang," tutur Khofifah.

Skema kredit dana bergulir di Jatim ini meliputi kredit modal kerja hingga Rp300 juta (bunga 3 persen, 4 persen dan 6 persen), kredit investasi sampai Rp500 juta (bunga 6 persen), serta kredit Petik, Olah, Kemas, Jual mencapai Rp10 miliar (bunga 6 persen).

Kemudian, kredit untuk IKM sampai Rp50 juta (bunga 4 persen), dan kredit dengan pola Rekening Koran (bunga 6 persen).

Dengan modal dana Rp330 miliar, program ini telah memfasilitasi 17.038 pelaku usaha di Jatim, kemudian tenaga kerja terserap mencapai sekitar 36.312 orang yang berkolerasi dapat menurunkan angka kemiskinan di Jatim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya