11 Orang Tewas di Pantai Payangan, Ketua Perdunu: Ritual Harusnya Berorientasi Kebaikan

Ketua Umum Perdunu Abdul Fatah Hasan (Gus Fatah) mengingatkan pimpinan padepokan maupun kelompok spiritual agar memiliki orientasi kebaikan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 16 Feb 2022, 05:07 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2022, 05:07 WIB
Deklarasi Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Indonesia (Istimewa)
Deklarasi Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Indonesia (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Tragedi ritual di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang menuai keprihatinan dari Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu).

Ketua Umum Perdunu Abdul Fatah Hasan (Gus Fatah) mengingatkan pimpinan padepokan maupun kelompok spiritual agar memiliki orientasi kebaikan.

"Orientasi mengumpulkan orang harus bertujuan untuk kebaikan. Kebaikan untuk dirinya sendiri, keluarganya maupun masyarakat secara umum," jelas Abdul Fatah Hasan, Selasa (15/2/2022).

Pria yang akrab disapa Gus Fatah itu menegaskan, ritual yang digelar rutin di lokasi tertentu, termasuk Pantai Selatan tidak boleh melanggar norma agama.

"Harus demi kebaikan. Tidak boleh melanggar norma sosial dan agama," tegas Gus Fatah.

Sebaliknya, masyakarat diminta jeli dalam berkomunikasi dengan kelompok spiritual maupun pengasuh padepokan.

Ketua Perdunu mengimbau masyakarat agar tidak mudah terpengaruh dengan ajakan kelompok spiritual maupun padepokan yang orientasinya belum jelas.

"Jangan asal ikut, cermati dulu kelompok ini orientasinya kemana, melanggar norma sosial dan agama atau tidak. Kalau melanggar norma sosial dan agama jangan diikuti," tegas Abdul Fatah Hasan.

Untuk menentukan ritual apa yang digelar seseorang maupun kelompok tertentu dapat dilihat dari lokasi ritual yang diadakan.

Termasuk ritual yang dilakukan oleh Padepokan Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang.

 

11 Orang Meninggal

Ritual berujung maut terjadi di pantai Payangan, Dusun Watu Ulo Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember Minggu (13/2/2022), pukul 00.30 Wib dini hari.

Musibah itu terjadi karena puluhan orang dari rombongan padepokan Tunggal Jati Nusantara ritual di pinggir Pantai Payangan. Dilaporkan rombongan ada 24 orang. Dari jumlah tersebut 23 orang mengikuti ritual dan satu orang sebagai sopir pengakut rombongan tersebut.

Akibat kejadian itu, 11 orang ditemukan meninggal dunia, dan 12 orang lainya selamat. Hingga Minggu siang kemarin seluruh korban meninggal dunia dibawa ke rumah sakit dr. Soebandi Jember, sedangkan untuk korban selamat menjalani perawawatan di sejumlah puskesmas di Jember.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya