Sejumlah Wisata Alam di Kawasan Tahura R Soerjo Ditutup Dampak Kabakaran Hutan di Gunung Arjuno

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim, Jumadi mengungkapkan, Pengelola Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo (Tahura R Soerjo) memutuskan menutup semua akses sejumlah wisata alam sampai waktu yang tidak ditentukan karena dampak kebakaran hutan di Gunung Arjuno.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 05 Sep 2023, 16:02 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 16:02 WIB
Kebakaran hutan di kawasan Gunung Arjuno. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kebakaran hutan di kawasan Gunung Arjuno. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pengelola Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo (Tahura R Soerjo) memutuskan menutup semua akses sejumlah wisata alam sampai waktu yang tidak ditentukan karena dampak kebakaran hutan di Gunung Arjuno.

"Sebagai upaya mitigasi risiko bencana kebakaran hutan, semua akses wisata alam di wilayah Tahura R Soerjo ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan," ujar Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim Jumadi mengungkapkan, Selasa (5/9/2023).

Jumadi menjelaskan, sejumlah tempat wisata alam yang dimaksud adalah pendakian Gunung Arjuno - Welirang, pendakian Gunung Pundak, pendakian bukit Watu Jengger, Bukit Semar, Bukit Cendono hingga komplek pemandian air panas Cangar.

"Kawasan Gunung Arjuno - Welirang adalah kawasan konservasi yang dikelola Dinas Kehutanan Provinsi Jatim melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura R Soerjo," ucapnya.

Jumadi menyampaikan, luas lahan yang terbakar di Gunung Arjuno terus meluas. Per Senin (4/9/2023) tercatat meluas hingga 3.315 hektare. Pada dua hari sebelumnya atau pada Sabtu (2/9/2023) masih tercatat 1.200 hektare.

"Luas lahan yang terbakar cepat meluas karena faktor angin kencang di atas Gunung Arjuno," ujarnya.

Kebakaran hutan di Gunung Arjuno terpantau sejak 26 Agustus 2023 lalu. Selain karena faktor alam berupa gesekan ranting saat musim kemarau, juga kerap disebabkan aktifitas perburuan liar. Pemburu membakar lahan agar target hewan liar yang diburu muncul untuk ditembak.

Terkait hal ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau khusus masyarakat untuk menghentikan kegiatan perburuan liar. Sebab tindakan yang tidak bertanggung jawab itu sangat berdampak buruk bagi lingkungan.

"Maka apa yang terkonfirmasi bahwa kemungkinan terjadinya kebakaran hutan ini adalah aktivitas perburuan liar, maka saya mohon segera dihentikan. Tolong dijaga alam kita dan lindungi hutan kita dari perburuan liar," tegas Khofifah.

Anjurkan Shalat Istisqo

Pemadaman Kebakaran di Gunung Arjuno Butuh Water Bombing
Pemadaman kebakaran hutan di Gunung Arjuno butuh dukungan water bombing atau bom air dari udara (BPBD Kota Batu)

Selain itu, melihat kondisi belum turunnya hujan secara berkepanjangan ini, Gubernur Khofifah secara khusus menyerukan agar masyarakat mulai melakukan Sholat Istisqo' untuk memohon diturunkan hujan. Utamanya, bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan Gunung Arjuno dan daerah yang mengalami kekeringan.

"Dengan kondisi ini kami melihat bahwa sudah saatnya kita melakukan Sholat Istisqo' untuk meminta hujan. Apalagi di kawasan hutan ini sudah 10 hari tidak hujan," tutur Khofifah.

Diketahui, wilayah Tahura R Soerjo secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu.

Luas kawasan Tahura R Soerjo tercatat 27.868,30 hektare dengan rincian luas kawasan Hutan Lindung 22.908,3 hektarw, dan Kawasan Cagar Alam Arjuno-Lalijiwo 4.960 hektare.

Infografis Letusan Gunung Bromo
Infografis Letusan Gunung Bromo (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya