Kasus Penipuan Umrah Muncul di Malang, Rugikan 49 Korban hingga Rp1,9 miliar

Kepolisian Resor (Polres) Malang menangkap pria berinisial AA (34), pelaku penipuan umrah terhadap 49 orang jamaah. Total kerugian korban mencapai Rp1,9 miliar.

oleh Tim Regional diperbarui 10 Jan 2024, 07:04 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 07:04 WIB
Ilustrasi haji, umrah, makkah
Ilustrasi haji, umrah, makkah. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor (Polres) Malang menangkap pria berinisial AA (34), pelaku penipuan umrah terhadap 49 orang jamaah. Total kerugian korban mencapai Rp1,9 miliar.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, para korban penipuan tersebut, mengalami kerugian akibat tidak diberangkatkan ibadah umrah sesuai dengan yang dijanjikan oleh tersangka.

"Jadi ada kesepakatan bahwa jamaah akan berangkat via Surabaya, Kuala Lumpur, Jeddah, Mekkah dan Madinah. Namun, pada kenyataanya tidak seperti itu. Kerugian mencapai Rp1,9 miliar," kata Gandha, Selasa (9/1/2024).

Gandha menjelaskan, dari total 49 korban penipuan tersebut, memesan sejumlah paket umrah yang ditawarkan oleh pelaku melalui PT HJS dan PT UHK. Untuk mendapatkan calon jamaah, tersangka AA bekerja sama dengan agen umrah berinisial IWN yang merupakan pelapor.

Menurutnya, dari total 49 jamaah umroh tersebut, sebanyak 42 orang mengambil paket dengan harga Rp18,5 juta, dua orang mengambil paket dengan harga Rp19,5 juta dan lima lainnya mengambil paket seharga Rp24,5 juta, untuk 11 hari perjalanan.

Saat itu, lanjutnya, pada 27 November 2023 sebanyak 49 jamaah tersebut dijanjikan untuk berangkat ibadah umroh dengan rute yang dimaksud. Namun, pada kenyataannya, pada jamaah tersebut hanya diberangkatkan hingga Kuala Lumpur, Malaysia.

"Pada pelaksanaannya, 49 jamaah umrah ini berangkat dari Surabaya ke Kuala Lumpur. Setelah di sana, sampai dua hari mereka tidak diberangkatkan. Para jamaah mengeluh kepada pelapor," katanya.

Ancaman Penjara 4 Tahun

Ilustrasi haji, umrah, makkah
Ilustrasi haji, umrah, makkah. (Photo by Beris Creatives on Unsplash)

Ia menambahkan, pelapor berinisial IWN tersebut kemudian menyampaikan permasalahan itu kepada tersangka AA. Tersangka menyatakan bahwa uang para jamaah tersebut sudah habis, dan lebih baik kembali ke Indonesia serta tidak melaksanakan ibadah umrah.

"Akan tetapi, kesepakatan para jamaah umrah dengan pelapor, mereka kemudian menggunakan uang pribadi untuk tetap melaksanakan ibadah umrah," tambahnya.

Setelah dilakukan penyelidikan dan gelar perkara terhadap kasus tersebut, lanjutnya, Polres Malang menetapkan AA sebagai tersangka. Tersangka ditahan di Rumah Tahanan Polres Malang sejak 27 Desember 2023.

Atas perbuatannya, tersangka yang merupakan warga Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Jawa Timur tersebut dijerat dengan Pasal 378 KUHP Tentang Penipuan dan Pasal 372 Tentang Penggelapan KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal empat tahun.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya