Liputan6.com, Probolinggo - Sebanyak 37 calon jemaah haji asal Kota Probolinggo, Jawa Timur, gagal berangkat pada musim haji 2024.
Sejumlah calon jamaah haji memilih menunda keberangkatan dan calon jamaah haji lainnya memilih bembatalkan keberangkatannya ke tanah suci Mekkah, karena tidak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
“Calon jemaah haji yang sudah masuk kuota berangkat tahun ini ternyata tidak semua bisa berangkat," ujar Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemeneg) Kota Probolinggo M Haris, Rabu (6/3/2024).
Advertisement
Hingga saat ini tercatat sudah ada 37 calon jemaah haji yang menyatakan tidak berangkat dengan sejumlah penyebab.
“Ada juga yang gagal berangkat karena calon jamaah haji yang bersangkutan telah meninggal dunia," tambahnya.
Kata Haris, sebenarnya bagi calon jamaah haji yang meninggal dunia bisa digantikan oleh ahli waris karena sudah mendapatkan kuota.
“Ada juga yang menunda keberangkatan karena permasalahan ekonomi padahal bisa melakukan pelunasan pada tahun kedua,”kata Haris.
Menurutnya, untuk masa pelunasan biaya haji tahap pertama sudah berakhir pada 23 Februari 2024. Di Kota Probolinggo ssendiri dari kuota 284 orang, 188 calon jamah haji sudah melunasi, selebihnya belum.
“Kemungkinan belum melunasi karena belum istitaah atau faktor lain,”tambahnya
Pada tahun 1445 H atau 2024 ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 241.000. Jumlah ini bertambah 20.000 dari tahun sebelumnya Jumlah ini terdiri dari 221.720 kuota jamaah haji regular dan 19.280 kuota jamaah haji khusus.
Kemenag Cek Kesiapan Layanan Fast Track
Kementerian Agama (Kemenag RI) dan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meninjau kesiapan layanan fast track (Macca Road) bagi jemaah haji Indonesia di Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.
Pengecekan ini dilakukan oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah Arab Saudi, Muhammad Abdurrahman Al-Bijawi bersama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief.
“Pengecekan kesiapan di Bandara Juanda dilakukan pada 27 Februari 2024. Sementara pengecekan di Bandara Adi Soemarmo berlangsung 28 Februari 2024,” kata Hilman melalui siaran pers diterima, Kamis (29/2/2024).
Hilman menjelaskan, layanan fast track dalam beberapa tahun terakhir baru diterapkan bagi jemaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tahun ini, layanan tersebut sedang diusulkan untuk juga diterapkan di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.
“Hasil pemeriksaan di lapangan akan dibahas dalam rapat berikutnya ke level lebih atas. Tim Saudi yang sekarang meninjau akan memberikan rekomendasi sesuai temuan di lapangan. Kita harap hasilnya positif,” harap Hilman.
“Alhamdulillah kunjungan ke Surabaya dan Solo dihadiri seluruh jajaran yang menjadi mitra kita, seperti otoritas bandara, AP (Angkasa Pura) I, dan Kemenhub. Bersama delegasi Saudi, kita melakukan observasi penelaahan kemungkinan untuk tempat yang paling pas dan nyaman bagi jamaah,” sambungnya.
Advertisement