Teroris Ajak Kaum Ekstrimis Serang Sejumlah Mal via YouTube

Pusat perbelanjaan terbesar di AS, Mall of America, menjadi salah satu sasaran utama kelompok teroris Al-Shabaab.

oleh Adhi Maulana diperbarui 17 Jul 2021, 08:32 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 11:50 WIB
Teroris Ajak Kaum Ekstrimis Serang Sejumlah Mall via YouTube
Pusat perbelanjaan terbesar di AS, Mall of America, menjadi salah satu sasaran utama kelompok teroris Al-Shabaab.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diunggah kelompok teroris Al-Shabaab membuat gempar YouTube. Dalam video berdurasi 76 menit itu, seorang lelaki yang wajahnya ditutupi menyerukan ajakan kepada kelompok ekstrimis lainnya untuk menyerang sejumlah mal di jantung kota London, Inggris dan sejumlah tempat lainnya di Amerika Serikat (AS) serta Kanada.Menurut yang dilansir laman CBS News, Senin (23/2/2015), lelaki misterius yang memiliki aksen British cukup kental itu mengatakan bahwa dua cabang mal Westfield yang terletak di Stratford dan London adalah sasaran utama. Ia juga menampilkan titik kordinat lokai kedua mal tersebut.Selain kedua mal di Inggris itu, pusat perbelanjaan Mall of America yang terletak di Minnesota, AS, juga menjadi salah satu sasaran utama yang disebutkan di dalam video. Sementara untuk Kanada, yang disebutkan menjadi target serangan adalah mal West Edmonton.Kemunculan video ini kabarnya langsung ditanggapi serius oleh FBI dan Department of Homeland Security (DHS). Pasalnya, kelompok teroris Al-Shabaab diketahui sebagai dalang aksi penyerangan mal Westgate di Nairobi, Kenya, bulan September 2013 silam. Pada kejadian berdarah itu, 67 nyawa melayang dan 200 orang lainnya terluka berat.Kepala DHS, Jeh Johnson, dalam pernyataan publiknya mengimbau para pengungjung mal besar di AS, khususnya Mall of America, untuk selalu waspada. "Pernyataan Al-Shabaab mencermikan fase baru dalam tren ancaman teroris. Saya dengan jelas mengatakan, jika Anda berniat untuk mengunjungi Mall of America, sebaiknya Anda harus waspada," ujarnya.Mall of America sendiri adalah pusat perbelanjaan terbesar di AS yang juga menjadi daya tarik para pelancong dari dalam maupun luar negeri. DHS mencatat ada 40 juta orang yang mengunjunginya tiap tahun.(dhi/isk)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya