Liputan6.com, Jakarta - Lazada Indonesia memastikan sistem keamanannya berfungsi dengan baik. Hal tersebut diungkapkan Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Achmad Alkatiri kepada Tekno Liputan6.com, Rabu (24/1/2018).
"Perlu kami sampaikan bahwa sistem keamanan kami berfungsi dengan baik dan konsumen tidak perlu khawatir," kata Achmad.
Advertisement
Baca Juga
Dia lebih lanjut mengatakan, terkait kasus order fiktif dengan nominal Rp 22 juta yang tidak dilakukan oleh konsumen, Lazada Indonesia telah bekerja sama dengan pihak berwenang dan konsumen yang bersangkutan, yakni Irfan Rinaldi.
"Diduga kasus ini merupakan kasus penipuan kartu kredit di mana ada oknum yang menyalahgunakan informasi kartu kredit konsumen dan menggunakannya di Lazada," ujar Achmad.
Lebih lanjut, Lazada Indonesia, kata Achmad, berkomitmen untuk memastikan sistem keamanan di Lazada Indonesia dapat melindungi transaksi konsumen dengan baik.
Kendati demikian, Lazada juga mengimbau agar konsumen lebih berhati-hati dalam menjaga informasi pribadi dan lebih sensitif saat bertransaksi di mana pun.
Keluhan Pengguna soal Order Fiktif di Lazada
Sebelumnya, konsumen bernama Irfan Rinaldi mengunggah kicauan berisi keluhannya terhadap Lazada, mewakili istrinya.
Bukan keluhan belanja di Lazada Indonesia, keduanya menjadi korban order fiktif senilai Rp 22 juta melalui akun Lazada sang istri. Padahal yang bersangkutan tidak melakukan transaksi apa pun.Â
Melalui akun Twitter pribadinya (@IrfanRinaldi), Irfan pada Senin, 22 Januari 2018 mengunggah twit, "Mau cerita tentang kasus @LazadaID yang katanya #BelanjaItuGakRibet. Dimana istri mendadak ada orderan fiktif senilai 22jt."Â
Mau cerita tentang kasus @LazadaID yang katanya #BelanjaItuGakRibetDimana istri mendadak ada orderan fiktif senilai 22jt
— Irfan Rinaldi (@IrfanRinaldi) January 22, 2018
Selanjutnya ia mengunggah kicauan yang menjelaskan, ia dan istri tidak mendapatkan notifikasi OTP (One Time Password), SMS masuk dari bank ketika orderan atau transaksi tersebut terjadi.
Baca Juga
"Gak ada notification OTP, gak ada SMS masuk dari Bank. Tiba-tiba CS Bank nelepon menginfokan ada transaksi senilai 22jt," tulis Irfan di akun Twitter-nya.
Irfan pun sempat mempertanyakan kenapa e-Commerce sebesar @LazadaID bisa kecolongan ketika memproses pembayaran via kartu kredit tanpa melalui OTP dari konsumen.Â
Langsung bingung kan, kok e-commerce sebesar @LazadaID bisa kecolongan memproses payment via kartu kredit tanpa melalu OTP dr konsumen.
— Irfan Rinaldi (@IrfanRinaldi) January 22, 2018
Menghadapi masalah tersebut, Irfan langsung menghubungi pihak bank dan Lazada. Dihubungi via live chat, Costumer Service (CS) Lazada mengatakan, laporan tersebut sedang diselidiki. Nyatanya, kasus yang terjadi pada 17 Januari 2018 ini pun tak menemukan solusi.
Â
Advertisement
Di-refund Lazada
Permasalahan order fiktif senilai Rp 22 juta yang dialami pelanggan bernama Irfan Rinaldi di Lazada Indonesia tampaknya hampir selesai.
Hal ini diunggah oleh Irfan di akun Twitter-nya (@IrfanRinaldi) pada Selasa, 23 Januari 2018 atau sehari setelah Irfan mengeluhkan kasus yang dialaminya di lini masa Twitter.
Usai menceritakan kronologi permasalahannya lewat sejumlah twit serta mendapat tanggapan pribadi dari Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, Irfan dihubungi lewat email oleh perwakilan Lazada, yakni Juniati Riwu selaku Vice President Customer Service Lazada Indonesia.
"Beliau sudah memberikan statement tertulis akan memproses refund sebesar Rp 22.475.000,"Â kicau Irfan.
Update permasalahan dengan @LazadaID Sore ini sudah dihubungi via telpon dari perwakilan Lazada, yaitu Ibu Juniati Riwu (VP CS Lazada)Beliau sudah memberikan statement tertulis akan memproses refund sebesar Rp22.475.000
— Irfan Rinaldi (@IrfanRinaldi) January 23, 2018
Dia juga mengunggah screenshot email lengkap dari pihak Lazada Indonesia. Kurang lebih isinya adalah kesediaan Lazada Indonesia untuk mengembalikan dana senilai Rp 22.475.000 ke kartu kredit milik istri Irfan Rinaldi, yakni Indah Putri Ariani.
Berikut email lengkap dari Ibu Juniati Ruwi sebagai pegangan komitmen Lazada untuk menyelesaikan kasus sayaCc: @madalkatiri pic.twitter.com/ni9zDhP17w
— Irfan Rinaldi (@IrfanRinaldi) January 23, 2018
Dari screenshot tersebut, diketahui kalau ada 23 transaksi pembelian yang sebenarnya tidak dilakukan oleh Irfan maupun sang istri, tetapi masuk ke tagihan kartu kredit istrinya.
Proses akan memakan waktu 7-14 hari kerja.Dan ternyata memang dalam kasus ini tidak ada pengamanan melalui OTP hanya melalui CVV.Untuk kedepannya semoga Lazada lebih mementingkan keamanannya supaya tidak akan ada permasalahan fraud seperti yang sudah dialami
— Irfan Rinaldi (@IrfanRinaldi) January 23, 2018
Disebutkan, email yang ditulis oleh Juniati Riwu itu, merupakan iktikad baik dari Lazada Indonesia untuk penyelesaian kasus di atas.
Dihubungi Tekno Liputan6.com, Rabu (24/1/2018), Head of Public Relation Lazada Indonesia, Astrid Puspitasari mengungkapkan, Lazada Indonesia sudah menghubungi pihak yang bersangkutan dan pengembalian uang atau refund sedang diproses.Â
"Terkait hal ini team CS kami sudah menghubungi yang bersangkutan dan saat ini refund sedang diproses," tulis Astrid melalui pesan singkat.Â
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: