Pokemon Go Ganti Rugi Rp 20 Miliar ke Gamer, Kenapa?

Niantic memberikan ganti rugi sekitar Rp 20 miliar kepada para penggemar yang dikecewakan pada festival yang diadakan di Chicago tahun lalu.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Apr 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2018, 16:00 WIB
Ribuan Pemburu Pokemon Ramaikan Kota Chicago
Para peserta berpencar mencari pokemon di Giant Park, Chicago, Sabtu (22/7). Baru dimulai, terjadi masalah dengan jaringan selular dan server dalam permainan Pokemon Go sehingga menghambat peserta dalam mengikuti acara tersebut. (AP/Erin Hooley)

Liputan6.com, Jakarta - Niantic selaku pengembang Pokemon Go akhirnya memutuskan untuk membayar ganti rugi ke para gamer yang kecewa pada festival yang mereka gelar tahun lalu di Chicago, Amerika Serikat.

Dilansir dari Tech Crunch, Rabu (4/4/2018), Niantic akan menggelontorkan uang sejumlah US$ 1,57 juta (sekitar Rp 20 miliar) sebagai ganti rugi kepada sekitar 20 ribu orang yang datang ke festival tersebut.

Uang ganti rugi itu digunakan untuk menutup biaya hotel, tranpostasi, parkir, rental mobil, bensin, dan uang tol.

Tahun lalu, Pokemon Go mengadakan sebuah festival di Chicago yang didedikasikan untuk para penggemar setia mereka.

Festival yang niatnya baik itu menjadi bermasalah karena jaringan di lokasi tidak mumpuni untuk menunjang pemakaian internet para pengunjung. Padahal, ada penggemar yang rela datang dari jauh.

Menurut dokumen di pengadilan Chicago, situs untuk mengurus ganti rugi harus beroperasi pada 25 Mei 2018, serta wajib mengirimkan email kepada para pengunjung festival Pokemon Go agar mereka tahu tentang hal tersebut.

Niantic juga sudah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penipuan, salah satunya dengan menunjukkan bukti pembayaran bagi mereka yang mengklaim kerugian di atas US$ 107 (sekitar Rp 1,4 juta).

Pokemon Go Masih Meraup Untung Besar

Pikachu
Pikachu tampil lengkap dengan topi Santa. (Doc: Liputan6.com/ Yuslianson)

Meski tak sepopuler ketika gim ini diluncurkan pertama kali, SuperData Research memperkirakan gim Pokemon Go tetap meraup untung sebesar US$ 890 juta atau sekitar Rp 11 triliun sepanjang 2017.

Mengutip laporan akhir tahun yang diterbitkan perusahaan analisis industri, SuperData Research, Pokemon Go ternyata cukup sukses di 2017.

"Berdasarkan pendapatan tersebut, Pokemon Go berada di posisi kesembilan di dalam daftar 10 gim mobile teratas di 2017," tulis laporan tersebut.

Pokemon Go Kini Tampil Lebih Nyata

Pokemon Go
Pokemon Go kedatangan dua monster saku legendaris bulan depan. (Doc: Ubergizmo)

Seperti diketahui, Pokemon Go merupakan gim yang sudah memanfaatkan teknologi augmented reality (AR) dalam permainannya. Namun, Niantic selaku pengembang masih terus mengembangkan fitur AR tersebut.

Seperti dikutip dari Phone Arena, Niantic kali ini mendukung platform AR yang dimiliki Apple. Teknologi bernama AR+ yang memanfaatkan kemampuan ARKit framework milik perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut.

Jadi, melalui pembaruan ini, pengguna perangkat yang sudah menjalankan iOS 11, seperti iPhone 6s dan model terbaru, dapat merasakan pengalaman AR+ di Pokemon Go. Berkat dukungan AR+, pengalaman bermain gim ini pun kian nyata.

Salah satunya adalah pemain dapat berjalan lebih dekat ke Pokemon seperti benar-benar melihatnya di dunia nyata. Namun perlu diingat, Pokemon akan kabur jika pemain terlalu dekat dengannya, dan karenanya pemain harus lebih berhati-hati.

Untuk membantu pemain, Niantic kini menampilkan awareness meter yang di sebelah Pokemon. Sesuai namanya, penunjuk itu memperlihatkan tingkat kesadaran monster terhadap keberadaan pemain.

Apabila awareness meter terisi penuh, berarti Pokemon menyadari keberadaan pemain dan dapat melarikan diri. Niantic juga menghadirkan bonus tambahan, seperti stardust atau XP, bagi pemain yang mampu menangkap Pokemon dengan posisi paling dekat.

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya