Tinggalkan Facebook, Remaja Masa Kini Lebih Pilih Instagram dan Snapchat

Data dari Pew Research Center menyebut pengguna Facebook dari kalangan remaja turun dari studi yang pernah dilakukan sebelumnya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Jun 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook kerap disebut sebagai raksasa media sosial. Hal itu bukannya tanpa alasan mengingat media sosial yang dibangun Mark Zuckerberg tersebut memang memiliki jumlah pengguna yang luar biasa besar.

Namun, laporan terbaru mengungkap jumlah pengguna Facebook ternyata turun dalam beberapa tahun terakhir. Data ini diperoleh berdasarkan studi yang dilakukan oleh Pew Research Center.

Badan riset itu menemukan pengguna Facebook di Amerika Serikat dengan usia 13 hingga 17 tahun ternyata hanya 51 persen. Jumlah ini turun cukup drastis dari riset serupa yang dilakukan pada 2015.

Ketika itu, Pew menyatakan pengguna Facebook di Amerika Serikat dengan usia tersebut mencapai 71 persen. Jumlah itu menjadikannya sebagai platform online paling dominan di Negeri Paman Sam.

Lantas, platform online mana yang menjadi pilihan generasi muda saat ini? Dikutip dari The Guardian, Minggu (3/6/2018), platform online yang lebih mendominasi saat ini adalah YouTube, Instagram, dan Snapchat.

Pengguna ketiga platform naik cukup signifikan sejak riset terakhir. Ketika itu, Snapchat dan Instagram masih berada di kisaran 40 hingga 50 persen pengguna dari keseluruhan responden. Bahkan, YouTube tak masuk dalam hitungan.

Temuan lain yang tak kalah menarik adalah Facebook ternyata lebih populer di remaja dari keluarga berpenghasilan rendah. Sementara remaja dari keluarga berpenghasilan lebih tinggi memilih tiga media sosial lain.

Sebenarnya ini bukan kali pertama studi yang menemukan generasi muda mulai meninggalkan Facebook. Sebelumnya, eMarketer pernah memprediksi gejala serupa pada tahun lalu.

Remaja Kian Kehilangan Ketertarikan pada Facebook?

Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Dalam laporan itu, eMarketer menyebut pengguna Facebook dengan rentang usia 12-17 tahun diperkirakan mengalami penurunan pada 2017.

Laporan itu juga menyebut, penurunan pengguna remaja ini adalah pertama kalinya sejak hadirnya Facebook. Dalam laporan juga disebutkan, pengguna berusia di bawah 25 tahun mengalami penurunan.

Penyebab penurunan jumlah pengguna berusia remaja dikarenakan mereka lebih sering memakai Instagram, Snapchat, dan aplikasi sejenisnya.

Analis eMarketer Oscar Orozco mengatakan, selain penurunan jumlah remaja yang menggunakan Facebook, jumlah engagement mereka juga berkurang.

"Frekuensi mereka mengakses Facebook berkurang, begitu juga dengan lamanya menggunakan aplikasi Facebook. Mereka beralih ke Instagram," kata Orozco menjelaskan tentang studi di Amerika Serikat itu.

Facebook Imbau Pengguna Remaja Rehat Sejenak dari Media Sosial

Facebook
Ilustrasi media sosial (Foto: Facebook)

Terlepas dari laporan tersebut, Facebook sendiri sebenarnya cukup menaruh perhatian pada pengguna remaja. Baru-baru ini, jejaring sosial itu memberikan masukan kepada pengguna remaja agar mengambil jeda dari media sosial.

Masukan Facebook ini merupakan bagian dari situs web Youth Portal atau Portal Pemuda, yang berisi masukan tentang bagaima remaja seharusnya menggunakan media sosial.

Dilansir Telegraph, Senin (21/5/2018), Youth Portal didesain untuk mengajari anak-anak muda tentang cara aman menggunakan media sosial, melalui masukan seperti harus berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara atau mengunggah sesuatu.

Facebook pun menganjurkan pengguna remaja untuk rehat sejenak dari media sosial jika meresa sedih atau stres karena menggunakan layanan internet.

"Jika ada seseorang yang membuat Anda merasa tidak enak terhadap diri Anda sendiri, atau apabila penggunaan Facebook menyebabkan Anda merasa sedih atau stres, ceritakan kepada orang terdekat Anda. Tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak dari media sosial," tulis Facebook.

Selain itu, Facebook juga mengimbau pengguna muda untuk selalu melaporkan jika melihat konten mengganggu dan kasar.

"Apa pun yang membuat Anda tidak nyaman, beritahu seseorang. Segera laporkan melalui berbagai fitur di aplikasi untuk membantu membuat pengalaman semua orang, termasuk Anda sendiri, menjadi lebih baik," demikian salah satu masukan dari Facebook.

Kehadiran Youth Portal sendiri kian memperkuat upaya CEO Facebook, Mark Zuckerberg, untuk mendorong lebih banyak interaksi sosial yang berarti di layanannya.

Menurut Zuckerberg, pengguna Facebook yang saling berinteraksi mendapatkan nilai dari layanan tersebut, ketimbang orang-orang pasif.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya