Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki mengenai keanehan rotasi Uranus mulai terkuak. Ya, Uranus ternyata berputar 90 derajat miring terhadap Tata Surya.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh dampak sebuah kejadian yang terjadi di masa lalu.
Kini, sebuah studi terbaru dari Inggris mendukung teori yang menyebut bahwa Uranus tengah ditabrak oleh objek lain.
Advertisement
Bahkan, tim peneliti juga menghadirkan video simulasi, yang menampilkan tabrakan tersebut.
Baca Juga
Sebagaimana dikutip dari BGR, Kamis (27/12/2018), dengan menggunakan simulasi komputer, peneliti Jacob Kegerreis dari Durham University di North East England memperkirakan, objek yang menabrak Uranus ini setidaknya berukuran dua kali lebih besar ketimbang Bumi.
Kemungkinan, tabrakan tersebut terjadi di masa awal perkembangan Uranus, bahkan sebelum bulan-bulan di planet ini terbentuk.
Tabrakan tersebut juga bisa menjelaskan, kenapa bulan milik planet yang miring ini berputar tak seperti planet lain pada sistem tata surya.
Menurut kepala ilmuwan NASA Jim Green, Uranus memang terbilang unik di antara planet lainnya. Selain rotasinya yang miring, medan magnetnya juga miring dan tidak seperti Bumi.
Benda Besar yang Tabrak Uranus Masih Ada
Tidak hanya itu, Uranus juga merupakan satu-satunya planet yang tidak memiliki panas dari intinya.
Uranus juga punya cincin seperti Saturnus, hanya penampakannya cincin Uranus samar.
Lebih lanjut Kagerreis berdasarkan video simulasi menyebut, tabrakan hebat yang berlangsung beberapa jam tersebut mengubah bentuk Uranus.
Menurut analisa para peneliti, kemungkinan benda besar yang menabrak Uranus masih bersembunyi di tata surya dan sangat jauh untuk bisa terlihat.
Green menyebut, hal ini menjelaskan beberapa orbit planet dan sesuai dengan teori yang mengklaim kalau ada planet X jauh di luar Pluto, yang juga mengelilingi Matahari.
Advertisement
Tabrakan Terjadi 3-4 Miliar Tahun Lalu
Para peneliti juga menyebut, tabrakan terjadi sekitar 3-4 miliar tahun lalu, bahkan sebelum bulan-bulan di Uranus terbentuk.
Bahkan, peneliti sepakat, ada ada sebagian dari objek besar itu yang kemudian ikut membentuk bulan milik Uranus.
Ketika itu terjadi, kata Kagerreis, kemiringan Uranus yang bertindak layaknya gaya gravitasi ikut mendorong kelima bulan besar itu ke kemiringan yang sama dengan Uranus.
Itu sebabnya, baik Uranus dan bulan-bulannya berotasi dengan miring dan aneh ketimbang planet lainnya.
Bikin Uranus Dingin
Tabrakan ini juga disebut-sebut menciptakan penampang es yang membuat inti Uranus tetap dingin. Sekadar informasi, permukaan Uranus suhunya minus 216 derajat Celsius.
Es memang jadi kunci dari Uranus dan Neptunus. Kurang dari satu dekade lalu, NASA memang mereklasifikasi kedua planet tersebut sebagai raksasa es dan tak menyebut keduanya sama dengan planet besar lain di Tata Surya.
Jika Uranus dan Neptunus merupakan es, planet besar lain yakni Saturnus dan Jupiter merupakan gas.
Sementara itu, Pluto yang ukurannya kecil, terjauh dari Bumi, dan kini tak lagi disebut planet, sudah lebih dahulu diekslorasi ketimbang Uranus dan Neptunus. Kedua planet ini hanya dilalui oleh Voyager 2, pesawat luar angkasa yang masuk ke ruang interstellar bulan lalu.
Advertisement
Sulit Dimengerti
Uranus dan Neptunus juga disebut sebagai planet yang sulit dimengerti.
Namun, hal tersebut mungkin akan berubah. Pasalnya, sebuah robot luar angkasa bakal diluncurkan dan berada pada, atau di dekat kedua planet ini.
Sekadar informasi, Uranus sendiri dinamai berdasarkan nama dewa langit Yunani.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: