Peran Penting AI untuk Perkembangan Tokopedia

AI bersama machine learning, serta data analytic akan menjadi bagian dari teknologi yang diusung dan dikedepankan di setiap inisiatif Tokopedia.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Jan 2020, 16:58 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 16:58 WIB
Tokopedia
Senior Vice President of Engineering Tokopedia, Herman Widjaja, saat ditemui di Jakarta, Kamis (30/1/2020). (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu fokus Tokopedia saat ini adalah menjadi perusahaan teknologi yang mengutamakan Artificial Intelligence (AI) untuk mengembangkan bisnisnya. Peran penting AI ini dijabarkan oleh Senior Vice President of Engineering Tokopedia, Herman Widjaja.

AI bersama machine learning, serta data analytic akan menjadi bagian dari teknologi yang diusung dan dikedepankan di setiap inisiatif Tokopedia. Fokus ini membuat Tokopedia menyebutnya sebagai perusahaan dengan AI-First.

Dijelaskan Herman, adopsi mobile Tokopedia yang sudah bagus sejauh ini membuat perusahaan bisa fokus mengadopsi teknologi AI. Teknologi ini diklaim bisa membuat pengalaman konsumen dan merchant menjadi lebih baik.

"Setelah penetrasi mobile yang sudah bagus, langkah selanjutnya adalah pindah ke teknologi yang lebih maju dan cepat seperti AI. Kami pindah ke AI bukan karena ingin terlihat keren, karena kami harus lebih fokus ke konsumen, jadi teknologi yang lebih maju itu sangat penting," ungkap Herman di Tokopedia Tower, Kamis (30/1/2020).

Adopsi AI akan membuat sistem Tokopedia menjadi lebih pintar, sehingga membuat kualitas layanannya menjadi lebih baik. Salah satu yang bisa dilakukan dengan AI, kata Herman, Tokopedia menjadi lebih tepat dan cepat dalam memprediksi permintaan dari konsumen. Hal ini tentunya juga berdampak baik terhadap bisnis merchant di layanannya.

"Kami memiliki data soal trafik, hingga pesanan si merchant, dan itu semua berkat AI. Dari situ, kami bisa memperkirakan berapa pesanan yang diterima merchant berdasarkan data-data yang ada sebelumnya. Dengan AI, mesin akan terus belajar berdasarkan pola-pola yang ada," jelas Herman.

"Oleh sebab itu, kami bilang AI-First. Bagaimana kami bisa membuat sesuatu yang terus berkembang, nah pengaplikasiannya menggunakan machine learning dan AI," sambungnya.

Herman pun menegaskan kehadiran AI membuat penyelesaian masalah menjadi lebih mudah. "AI itu adalah teknologi, teknologi itu adalah tool bagi kita untuk mengatasi masalah. Kalau jaman dulu masalahnya susah, sangat sulit dijawab karena terlalu banyak proses yang dikerjakan dan bermacam-macam, sekarang dengan AI menjadi lebih mudah."

 

DNA Tokopedia

Logo Tokopedia. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Adopsi teknologi AI ini sejalan dengan tiga DNA Tokopedia, yakni konsumen, growth mindset, dan make it happen - make it better.

"Kami mengadopsi AI karena kami punya DNA, yang pertama adalah fokus ke konsumen. Apapun yang kami kerjakan untuk konsumen," tutur pria yang pernah bekerja 10 tahun di Microsoft tersebut.

Terkait growth mindset, katanya, Tokopedia selalu mencoba mengatasi berbagai masalah dan tantangan yang ada dengan berbagai inovasi dan cara-cara baru. Hal ini, misalnya, mencari cara untuk dapat memprediksi permintaan konsumen dengan lebih cepat, terarah, dan terukur. Kemudian yang terakhir membuat layanannya menjadi lebih baik.

Ketiga DNA itu menjadi pegangan perusahaan untuk membuat layanannya menjadi lebih baik. "Ini menjadi semangat bagi kami, bagaimana kami bisa menggunakan solusi-solusi yang lebih matang, modern, yang salah satunya AI untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada," jelasnya.

Bisnis Tokopedia pun terus mengalami perkembangan. Herman mengungkapkan Tokopedia saat ini memiliki 90 juta pengguna aktif bulanan per Januari 2020. Pada periode yang sama, jumlah merchant mencapai 7,2 juta dengan 250 juta produk.

(Din)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya