Google Hapus Aplikasi dari Play Store Gara-Gara Hoaks soal Virus Corona

Belakangan diketahui bahwa aplikasi Infowars dihapus karena sebuah video yang diiunggah oleh penyebar teori konspirasi Alex Jones menyebarkan hoaks terkait dengan virus corona.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Mar 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2020, 11:00 WIB
Banner hoaks
Banner hoaks

Liputan6.com, Jakarta - Google akhirnya menghapus aplikasi Infowars dari toko aplikasi Play Store. Sekadar informasi, Inforwars merupakan situs web asal Amerika Serikat yang suka memberikan informasi terkait teori konspirasi.

Mengutip laman The Verge, Minggu (29/3/2020), aplikasi Infowars langsung hilang dari Google Play Store.

Rupanya, belakangan diketahui aplikasi Infowars dihapus karena sebuah video yang diiunggah oleh penyebar teori konspirasi Alex Jones menyebarkan hoaks terkait dengan virus corona.

Jones kedapatan menyebarkan hoaks dengan bunyi, "membantah perlunya social distancing, tinggal di rumah, dan upaya karantina yang dimaksudkan untuk memperlambat penyebaran virus corona baru."

Sekadar informasi, sebelum dihapus oleh Google, aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 100 ribu kali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Google Fokus Basmi Misinformasi dan Hoaks

Google Play Store di Smartphone Android
Google Play Store di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidaya

Juru bicara Google dalam pernyataannya menyebut, "lebih dari sebelumnya, membasmi disinformasi di Google Play Store merupakan prioritas utama untuk tim kami."

"Kami melihat, sejumlah aplikasi telah menyalahi kebijakan Google Play dengan mendistribusikan informasi berbahaya dan misleading, kami menghapusnya dari toko aplikasi," kata juru bicara tersebut.

Sebelumnya, Alex Jones diperintahkan oleh Jaksa Penuntut Umum New York Letitia James untuk berhenti menjual produk-produk Infowars yang diklaim sebagai obat virus corona.

"Informasi (dari Alex Jones) sangat berbahaya dan menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat New York dan individu di seluruh negara ini," kata James dalam pernyataannya.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya