Sekat Pelindung di Ojol Ternyata Berbahaya, Ini Penjelasannya

Grab dan Ojek membagikan sekat pelindung secara gratis kepada mitranya untuk mencegah penyebaran virus corona. Namun, langkah ini dinilai tak efektif.

oleh Iskandar diperbarui 28 Jul 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2020, 16:30 WIB
Ojek Online Gunakan Pelindung Pembatas Antar Penumpang
Driver Grab Bike mengenakan Grab Protect pelindung yang membatasi antara pengemudi dan penumpang saat diluncurkan di Jakarta, Selasa (9/6/2020). Penumpang ojek online (ojol) kini tak perlu khawatir menggunakan transportasi ini di tengah pandemi Corona. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Seperti diketahui, Grab dan Ojek membagikan sekat pelindung secara gratis kepada mitranya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Namun, sekat pelindung pada ojek online (ojol) disarankan untuk dihindari. Menggunakan face shield lebih direkomendasikan karena selain memenuhi aspek keamanan, juga tetap menjaga protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan penggunaan sekat pelindung berupa material sebentuk mika tidak efektif. Terlebih sekat yang membatasi antara pengemudi dengan penumpang itu berukuran cukup lebar.

"Selain karena kendaraan bergerak, tentu jadi mengganggu kerja pengemudinya. Memang untuk udara statis, sekat jadi efektif. Tapi kendaraan ini bergerak. Jadi tidak efektif,” ujar Sony melalui keterangannya, Selasa (28/7/2020).

Ia menilai, sapuan angin ketika sepeda motor berjalan, terlebih dalam kecepatan cukup tinggi, bisa membahayakan. Dengan demikian, aspek keamanan tidak terpenuhi dalam hal penggunaan sekat pelindung itu.

"Toh, droplet (cairan yang bisa menularkan virus) itu keluar dari depan dan bukan dari belakang. Sekat pelindung tidak efektif dan berbahaya untuk keseimbangan motor,” tegasnya.

 

Mengapa Face Shield Lebih Aman?

FOTO: Melihat Produksi Face Shield Jelang New Normal
Bucek merapikan face shield di workshopnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (3/6/2020). Pemerintah mewajibkan petugas pelayanan, pedagang, serta pekerja toko swalayan dan mal mengenakan face shield saat fase new normal diterapkan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebaliknya, face shield alias pelindung wajah dinilai lebih efektif dan efisien. Aspek kesehatan pun dinilai tetap terpenuhi.

"Dari sisi efektivitas, driver ojol maupun penumpang bisa memakai masker dan face shield, karena keduanya memang menutupi wajah,” ucap Sony.

Penggunaan face shield juga tidak mengganggu keseimbangan laju sepeda motor dibandingkan penggunaan sekat pelindung yang digendong oleh pengemudi ojol.

 

Kata Pengamat Transportasi

Fasilitas Sekat Pelindung di GoCar. Dok: Gojek
Fasilitas Sekat Pelindung di GoCar. Dok: Gojek

Pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Djoko Setijowarno, juga lebih menyarankan penggunaan face shield ketimbang sekat pelindung di punggung pengemudi.

"Saya perhatikan face shield jarang yang gunakan. Padahal tujuannya baik dan sudah disarankan oleh KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Ini implementasi lapangan saja yang belum,” ujarnya.

Menurutnya, sekat pelindung cocok untuk di mobil. Sebab menjadi pembatas antara pengemudi dengan penumpang tanpa mengganggu aspek keselamatan.

"Kalau di kendaraan roda empat (sekat pelindung) sebaiknya digunakan dan perlu ditambahkan semprotan disinfektan yang rutin,” ujar Djoko memungkaskan.

(Isk/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya