Peringati HBII Secara Online, Ridwan Kamil Dukung Pelestarian Budaya

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional berlangsung meriah yang digelar secara daring.

oleh Arief Rahman H diperbarui 22 Feb 2021, 14:04 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 13:51 WIB
Perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional
Perayaan HBII dan Selebrasi Aksara Sunda yang digelar secara daring berlangsung meriah, Minggu (21/2/2021). Dok: HBII

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional (HBII) yang digelar secara online, berlangsung meriah.

Selain itu, dilangsungkan juga Selebrasi Aksara Sunda menyambut upaya digitalisasi aksara bahasa daerah asal wilayah Jawa Barat tersebut.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut serta akan mendukung upaya pelestarian budaya tersebut.

Acara berlangsung dengan sambutan dari Ketua Dewan pembina Yayasan Rancage, Erry Riana Harjapamekas. Ia menyebut bahasa dan aksara Nusantara harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman menyambut era digital saat ini.

"Sangat penting untuk mengungkapkan warisan budaya kita secara lebih luas di tingkat internasional, kita bersama-sama mengupayakan agar bahasa dan aksara Sunda dapat berkembang mengikuti perkembangan zaman," kata Erry, dalam keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).

 

Janji Gubernur

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Ridwan Kamil menuturkan bahwa pihaknya berjanji untuk terus mendukung program pelestarian budaya, bahasa dan aksara Sunda ke depannya.

"Sebagai Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kami terus mendukung program program penguatan kebudayaan program program pelestarian kebudayaan sunda khususnya, karena kami melihat upaya-upaya ini akan meningkatkan pelestarian dari bahasa Sunda,” ucap Ridwan Kamil.

Sementara itu, Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, menyebut peringatan HBII yang digelar sebagai momentum memberi sinyal kepada dunia kalau bahasa dan aksara daerah di Indonesia masih digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Seperti diketahui, hampir keseluruhan pelaksanaan acara tersebut menggunakan bahasa Sunda.

Yudho mengaku telah disindir oleh organisasi pengelola internet dunia bahwa aksara daerah hanya muncul untuk kepentingan sejarah dan pendidikan dan belum digunakan untuk komunikasi secara umum.

“Mari kita jadikan sindiran dari ICANN tersebut sebagai semangat kita sebagai momentum untuk menggerakan digitalisasi aksara nusantara," ungkap Yudho.

 

Apresiasi dari UNESCO

UNESCO Advisor For Communication, Dr. Ming Kuok Lim, yang hadir secara daring mengapresiasi upaya pelestarian budaya tersebut.

"UNESCO sangat mengapresiasi dan mendukung penuh upaya upaya untuk melestarikan bahasa ibu dari sebuah daerah. Karena hal ini selaras dengan misi UNESCO yaitu Linguistic Diversity," katanya.

Senada, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Endang Aminudin sampaikan apresiasinya.

Meski ditengah pandemi Covid-19, berbagai acara seperti seminar, festival, lomba, hingga gelar wicara dilangsungkan secara daring.

“Di dalam komunitas penutur bahasa Sunda, kita melihat kesemarakkan itu. Belasan acara telah digelar dan melibatkan ribuan penutur bahasa Sunda dari berbagai wilayah tatar Sunda,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya