Usai Invasi di Ukraina, Sejumlah Situs Pemerintah Rusia Sempat Padam

Padamnya sejumlah situs pemerintah Rusia terjadi di tengah invasi negara itu ke Ukraina

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Feb 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware
Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware. Kredit: Elchinator via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah situs pemerintahan Rusia dilaporkan sempat offline selama beberapa saat pada Kamis waktu setempat, di tengah operasi militer yang digelar negara itu di Ukraina.

Pemantau gangguan internet NetBlocks di akun Twitter-nya, dikutip Jumat (25/2/2022) juga sempat melaporkan adanya gangguan tersebut, termasuk di situs Kremlin dan Duma.

"Terkonfirmasi: Sejumlah situs pemerintah di Rusia termasuk Kremlin dan State Duma padam; insiden ini terjadi di tengah serentetan serangan siber yang menargetkan negara tetangga Ukraina," cuit mereka.

Mengutip IFL Science, beberapa situs pemerintah yang sempat padam tersebut termasuk situs resmi Presiden Rusia Vladimir Putin alias Kremlin, situs parlemen Rusia Duma, dan situs milik Kementerian Pertahanan.

Tidak diketahui penyebab atau pihak yang bertanggung jawab atas putusnya akses ke beberapa situs pemerintah Rusia tersebut. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sejumlah Situs Ukraina Tumbang

Asap mengepul dari pangkalan pertahanan udara setelah serangan Rusia di Mariupol, Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022  akibat serangan Rusia. (AP/Evgeniy Maloletka)
Asap mengepul dari pangkalan pertahanan udara setelah serangan Rusia di Mariupol, Ukraina, Kamis, 24 Februari 2022 akibat serangan Rusia. (AP/Evgeniy Maloletka)

Sebelumnya pada pekan lalu, sejumlah situs web pemerintahan dan bank Ukraina tumbang akibat dari serangan DDos (Distributed Denial-of-Service).

Beberapa situs web yang tumbang antara lain Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Ukraina, dua bank milik negara, Privatbank dan Oschadbank.

Mengutip dari Bleeping Computer, sejumlah nasabah bank menerima pesan teks yang mengklaim ATM bank di negara tersebut mati.

Polisi siber Ukraina melaporkan, informasi pesan teks tersebut merupakan bagian dari serangan informasi dan tidak sesuai dengan kenyataan.

Sementara, Kementerian Pertahanan Ukraina yang situsnya dihapus setelah serangan tersebut mengatakan "situs web kami mungkin diserang oleh DDoS. Tercatat, terjadi peningkatan jumlah akses per detik dari biasanya."

Serangan DDos

Ilustrasi malware, scam, ancaman siber terkait Covid-19
Ilustrasi malware, scam, ancaman siber terkait Covid-19. Kredit: Engin Akyurt from Pixabay

"Mulai dari sore hari 15 Februari 2022, serangan DDOS terhadap sejumlah sumber informasi Ukraina semakin gencar," tambah Layanan Negara untuk Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi Ukraina.

"Karena hal tersebut, sejumlah layanan web Privatbank dan Oschadbank pun terganggu. Situs web Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Ukraina juga diserang."

Lebih lanjut, Dinas Keamanan Ukraina (SSU) mengatakan telah menangkal upaya serupa terkait dengan agen intelijen dan membongkar peternakan bot yang menargetkan warga Ukraina dengan berbagai informasi hoaks.

Tim Tanggap Darurat Komputer negara itu memperingatkan serangan terhadap otoritas Ukraina, dikoordinasi oleh kelompok hacker Gamaredon (terkait dengan Layanan Keamanan Federal (FSB) Rusia).

Microsoft juga mengatakan awal bulan ini, Gamaredon telah mengoordinasikan gelombang email spear-phishing dengan target entitas dan organisasi Ukraina sejak Oktober 2021.

(Dio/Ysl)

Infografis Perang Dunia Ketiga

Infografis Perang Dunia Ketiga
Apakah perang dunia ketiga akan terjadi? (trie yas/liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya