Liputan6.com, Jakarta Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto, meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (21/5/2022), pukul 18.58 di Malang, Jawa Timur.
Mengutip Health Liputan6.com, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun telah mengonfirmasi kabar duka dari eks Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes ini.
Baca Juga
Di jagat Twitter, kabar duka ini juga mendapatkan sorotan dari warganet pengguna media sosial tersebut. Kebanyakan dari mereka mengenang kiprahnya sebagai sosok juru bicara untuk penanganan Covid-19.
Advertisement
Sebagian juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi Yuri ketika dirinya secara rutin mengumumkan update kasus dan informasi mengenai Covid-19 di Indonesia beberapa waktu yang lalu.
Beberapa akun juga mengenang bagaimana pria yang akrab disapa Yuri itu, selalu menggunakan batik dan masker yang bercorak unik dan kerap senada, ketika tampil mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di tahun 2020.
Ada juga warganet yang mencuit bahwa meninggalnya Yuri mengingatkannya pada meninggalnya Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Achmad Yurianto sendiri menjabat sebagai juru bicara sejak kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi, Maret 2020. Selama hampir empat bulan lamanya, Yurianto mengisi layar kaca setiap pukul 15.30 WIB guna memberi pembaruan data kasus Covid-19 di Indonesia.
Hingga pada Februari 2021, ia diangkat menjadi Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan masa jabatan 2021-2026. Sebelum Achmad Yurianto meninggal dunia, ia diketahui menjalani perawatan kanker di RSPAD Gatot Soebroto.
Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun
— ꦩꦸꦂꦠꦝ (@MurtadhaOne1) May 21, 2022
telah berpulang ke rahmatullah, dr Ahmad Yurianto pada hari sabtu, 21 mei 2022 pukul 18.58 di malang
Swargaloka Pak Yuri. Jasamu selama Covid sungguh mulia. Semoga terang kuburmu 🙏 pic.twitter.com/d1z24AxGKC
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un..
— S A B E R (@SahabatSaber) May 21, 2022
Al Fatihah..
Orang baik akan selalu dibicarakan kebaikannya..
Covid telah reda tapi pak Yuri akan terus dikenang.
Selamat jalan, pak Yuri..
Damai menuju keharibaanNya. pic.twitter.com/Stgp8oR8ht
Pak Yuri, his catchy ways of matchmaking batik and mask hashtag fashun, also his contribution to the nation since early pandemic era will always be remembered🙏
— Rr. Dani Maziyar (@iwriteinsilence) May 21, 2022
My last tribute to Mr Yuri. I hope I'll never see you again announcing Indonesian people's deaths in the afternoon on the telly ever again. pic.twitter.com/yFwzQNrDOh
— Meizar Assiry (@Ijey) July 21, 2020
Kepergian Pak Yuri - mantan jubir Covid19 ini mengingatkan saya dengan Pak @Sutopo_PN kepala BNPB. Keduanya ramah, baik, dan sabar.. air mukanya berhasil menenangkan masyarakat yang sedang cemas dan gelisah.
— motulz (@motulz) May 21, 2022
Doa terbaik untuk keduanya 🙏🏼✨
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un 🥀
— Kementerian Kesehatan (@KemenkesRI) May 21, 2022
Turut berduka atas wafatnya dr. Achmad Yurianto pada Sabtu, 21 Mei 2022 di RSUD Syaiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur.
Mari sejenak berdoa semoga beliau diberikan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa.
Sugeng Tindak Pak Yuri 🌹 pic.twitter.com/zsQIdO8Nvp
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dari Dokter Militer Hingga Jadi Jubir Penanganan Covid-19
Pria kelahiran di Malang, 11 Maret 1962 itu merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990.Sejak mahasiswa, Yurianto sudah mulai dekat dengan dunia semi-militer.
Pada 1986-1988, ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) dan bergabung dengan akademi militer setelah lulus.
Yurianto kemudian mengawali kariernya menjadi dokter militer. Tahun 1987 ia bergabung menjadi Perwira Pertama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya.
Pada 1991, Yurianto mengabdi di Kesehatan Daerah Militer IX Udayana Bali. Di tahun yang sama, ia juga dipercaya menjadi dokter di Lospalos Timor Timur.
Karier Yurianto mulai meningkat ketika menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.Tahun 2008, ia sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang.
Kemudian, Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009, dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.
Advertisement
Jadi Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan
Setelah berkecimpung dari dokter militer, tahun 2015 Yurianto memulai kariernya Kementerian Kesehatan. Di tahun itu, ia diminta Nila Moeloek yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan untuk menjabat posisi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes.
Pada pertengahan 2019, Yurianto dipercaya menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.
Pada tahun yang sama, pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Yurianto pun ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.
Dia pun terkenal di publik dan tiap sore selalu memberi kabar terbaru perkembangan virus corona di Tanah Air. Setelah itu, Yurianto menjabat Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada tahun 2020.
Kemudian di tahun yang sama, ia dipercaya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi Staf Ahli Menkes bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi. Hingga pada 2021, Yurianto dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
(Dio/Isk)