Soal Energi, Presiden Baru Ditantang Jujur ke Rakyat

Pemerintah harus berani jujur untuk menyampaikan Indonesia saat ini bukan negara kaya fosil,

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Mei 2014, 14:52 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2014, 14:52 WIB
SPBU
SPBU (ANTARA Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengkajian Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa menantang Presiden baru untuk berani jujur kepada rakyat bahwa saat Indonesia bukanlah negeri yang kaya minyak.

Pasalnya saat ini Indonesia hanya menguasai 0,2% dari cadangan minyak dunia, begitupun batu bara tidak lebih dari 1% dari total cadangan dunia.

"Pemerintah berani jujur untuk menyampaikan Indonesia ini bukan negara kaya fosil," katakata Iwa dalam diskusi 'Visi  Energi Prabowo vs Jokowi', di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (31/5/2014).

Menurut Iwa, pemikiran masyarakat ini harus segera diubah. Pasalnya jika merasa kaya, masyarakat akan terus boros saat menggunakan energi. Hal itu tentu saja akan berimbas pada meningkatnya beban subsidi energi yang harus ditanggung dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014.

"Masyarakat tahunya kita ini kaya akan minyak dan gas sehingga mereka boros. Ini bisa terlihat bahwa untuk meningkatkan 1% pertumbuhan ekonomi dibutuhkan 2% energi. Kalau di negara lain tidak seperti itu," kata dia.

Tak hanya itu, pemerintah baru juga ditantang untuk mengubah skema penyaluran subsidi BBM dengan memberikan subsidi langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Sekarang ini subsidi diberikan ke produk melalui PLN dan Pertamina, bukan ke masyarakat kurang mampu," papar Iwa. (Amd/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya