Anggota DPR Tantang Presiden Baru Turunkan Tarif Listrik

Kenaikan tarif listrikdinilai tidak efisien dalam mengurangi defisit neraca transaksi berjalan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 05 Jun 2014, 16:09 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2014, 16:09 WIB
Pemasangan Listrik Prabayar
Citizen6, Malang: Unit Pelayanan Jaringan ( UPJ) Tumpang melakukan pemeliharan Jaringan 20 KV, dalam peningkatan kemampuan pasokan dan pelayanan listrik di desa Ranupani kec. Senduro, Kab. Lumajang Jawa Timur, Sabtu (7/4). (Pengirim: Badarudin Bakri)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sejak Mei kemarin telah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) untuk kelompok industri I3 dan I4. Rencananya, pemerintah juga akan menaikkan TDL untuk enam golongan lainnya.

Kenaikan harga tersebut ternyata sangat disayangkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Komisi XI, Arif Budimanta. Pasalnya, kenaikan tersebut dikeluhkan oleh masyarakat terutama pelaku industri yang terkena dampaknya.

Oleh sebab itu, Arif meminta kepada pemerintah baru nanti untuk bisa menurunkan kembali tarif listrik tersebut. Menurutnya, penurunan tersebut bukan hal yang mustahil jika pemerintah bisa menjalankan masukan yang diberikan olehnya.

"Kalau depresiasi nilai tukar seperti sekarang ini impor mahal, padahal impor Indonesia paling banyak itu Bahan Bakar Minyak (BBM), itu harus dipercepat proses pengalihan bahan bakar untuk pembangkit itu. Kalau bisa maksimal, saya pikir bisa turun," jelasnya saat ditemui di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Kamis (5/6/2014).

kenaikan TDL yang terjadi selama ini, menurutnya adalah bentuk kegagalan pemerintah dalam menjalankan konversi penggunaan BBM untuk pembangkit tersebut.

Meski selama ini pemerintah melalui PT PLN (Persero) terus melakukan kenaikan tarif listrik, namun hal itu dinilainya tidak efisien dalam mengurangi defisit neraca transaksi berjalan yang lebih disebabkan karena tingginya impor BBM. "Tidak efisien, kemarin nyatanya PLN utangnya banyak juga," kata Arif.

Dengan kembali naiknya TDL ini, menurut Arif juga akan mempengaruhi tingkat daya beli masyarakat karena secara langsung para pelaku Industri yang terkena dampak kenaikan TDL akan menaikkan harga jual produksinya.

"Itu bukan dampak ke inflasi saja, tapi daya beli masyarakat menurun, ya kebetulan listrik 1300 Watt untuk industri perumahan pasti dia akan tekan ke konsumen dengan naikin biaya," pungkas dia. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya