RI Jadi Importir Minyak Terbesar Dunia di 2019

Pemerintahan Jokowi harus membuat terobosan untuk mencegah Indonesia menjadi importir minyak terbesar dunia pada 2019.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 09 Des 2014, 16:40 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 16:40 WIB
Minyak Bumi
(ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Migas Indonesia (Indonesian Petroleum Association/IPA) mengimbau pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan terobosan kebijakan yang akan meningkatkan investasi hulu minyak dan gas di Indonesia.

Dalam situasi di mana cadangan terbukti dan produksi minyak semakin menurun, ditambah dengan fakta tingkat penemuan cadangan minyak baru yang lebih rendah dari jumlah produksi, Indonesia diprediksi menjadi importir minyak terbesar dunia di 2019.

"IPA akan mendorong anggotanya untuk meningkatkan partisipasinya dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan," kata Presiden IPA yang baru Craig Stewart dalam Rapat Umum Tahunan (Annual General Meeting) IPA, di Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Untuk itu, lanjut Stewart, IPA menyarankan agar pemerintah memberikan insentif baru untuk memantapkan dan mempercepat kegiatan eksplorasi di Indonesia.

Pasalnya, menyediakan investasi maha besar di sektor hulu migas untuk jangka lima tahun ke depan bukanlah tugas yang mudah, jadi pemerintah wajib menarik investor yang baik dan kompeten di bidangnya dengan menciptakan iklim investasi yang baik, dan proses persetujuan proyek yang efisien.
 
“Meningkatkan pasokan energi migas, melalui eksplorasi dan optimisasi produksi, juga emerlukan kejelasan, kepastian, dan konsistensi peraturan, serta skema fiskal yang menarik,” imbuhnya.


Craig Stewart, Presiden Baru IPA
 

Pada kesempatan tersebut juga diumumkan Presiden dan Dewan Direktur terbarunya untuk 2015, di mana Craig Stewart dari Salamander Energy menggantikan Lukman Mahfoedz dari Medco Energi Internasional sebagai Presiden asosiasi migas Indonesia ini.

Direktur Eksekutif IPA Dipnala Tanzil menuturkan,  Dewan Direksi IPA untuk 2015 akan mulai bertugas per 10 Desember 2014 "Tugas mereka adalah mendorong kemajuan pengembangan industri hulu migas Indonesia bersama para pemangku kepentingan utama lainnya," kata dia.

Adapun Dewan Direksi IPA yang baru adalah:

 

  • President Craig Stewart Salamander Energy Pte
  • Director Herry Wibiksana AWE (North Madura) NZ Ltd.
  • Director Christina Verchere BP Asia Pacific
  • Director Charles Taylor Chevron Indonesia Company
  • Director Erec Isaacson ConocoPhillips Indonesia
  • Director Sammy Hamzah Ephindo Energy Pte
  • Director Jon M. Gibbs ExxonMobil Oil Indonesia Inc.
  • Director Shunichiro Sugaya Inpex Corporation
  • Director Lukman Mahfoedz Medco Energi Internasional
  • Director Roberto Lorato Premier Oil Indonesia
  • Director Tenny Wibowo PT Pertamina (Persero)
  • Director Marjolijn Wajong Santos (Sampang) Pte
  • Director Hardy Pramono Total E&P Indonesie 

(Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya