Liputan6.com, Jakarta - Tingginya harga pakan dalam komponen budi daya perikanan menjadi perhatian khusus oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Untuk memecahkan masalah tersebut, KKP membangun konsep Gerakan Pakan Ikan Mandiri atau Gerpari.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto bercerita, dalam suatu usaha budidaya perikanan di Indonesia, biaya pakan merupakan biaya yang terbesar.
"Dengan menekan biaya pakan maka keuntungan yang di peroleh pembudidaya akan lebih tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya,oleh karena itu kami coba kenalkan konsep Gerpari," jelasnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (18/1/2015).
Gerpari lebih ditekankan kepada pakan ikan untuk komoditas air tawar, seperti Nila, Lele, Patin, Mas dan juga Gurame. “Komoditas air tawar merupakan komoditas yang mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat," lanjutnya.
Peningkatan produksi perikanan budidaya khususnya untuk komoditas air tawar akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan pakan. Sebagai contoh adalah dengan target produksi perikanan budidaya pada tahun 2015 yang mencapai 16,9 juta ton, maka akan dibutuhkan pakan ikan atau udang secara nasional sebanyak 9,27 juta ton dan 49 persen diantaranya adalah kebutuhan pakan ikan komoditas air tawar.
"Melalui Gerpari, kita akan mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku pakan impor, memanfaatkan bahan baku lokal yang ada di sekitar sentra-sentra produksi perikanan budidaya dan harga pakan tidak akan terpengaruh dengan fluktuasi nilai tukar dollar”, ungkap Slamet.
Dia pun mencontohkan, di setiap sentra memiliki kebutuhan dan ke khas an dalam pemenuhan pakan mandiri. Seperti yang terdapat di wilayah sekitar Ambarawa dan Boyolali. Dengan melimpahnya sumber daya alam berupa enceng gondok, pembudidaya dengan di dukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan baik propinsi dan kabupaten, memanfaatkan enceng gondok sebagai bahan baku pakan mandiri. (Ndw/Gdn)
Kementerian Kelautan Kenalkan Gerakan Pakan Ikan Mandiri
Peningkatan produksi perikanan budidaya khususnya untuk komoditas air tawar akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan pakan.
diperbarui 18 Jan 2015, 21:36 WIBDiterbitkan 18 Jan 2015, 21:36 WIB
Citizen6, Banjar: Kabupaten Banjar merupakan salah satu kawasan minapolitan berbasiskan perikanan budidaya, dengan komoditas unggulannya ikan patin dan komoditas pendukung ikan nila serta ikan mas. (Pengirim: Efrimal Bahri)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Timnas Indonesia Berangkat ke Bahrain 6 Oktober 2024 Dini Hari, Pemain Luar Negeri Menyusul
Ada lonjakan, KAI Commuter Tambah Kembali 6 Perjalanan ke Bogor
FamilyMart Hilangkan Area Makan di Toko-Toko Seluruh Jepang, Kenapa?
Bantu Tangani Balita Stunting di Balikpapan, Ini yang Dilakukan PAMA
Urai Kepadatan, KAI Commuter Tambah 10 Perjalanan KRL Bogor
Polisi Gandeng Masyarakat Tionghoa Lawan Politik Identitas
Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Ekonomi Global dan Domestik
UMKM Binaan Pertamina Cuan di Ajang Inacraft, Kantongi Transaksi Sebesar Ini
Ini Alasan Masyarakat Belanja Produk Lokal
IBL All Indonesian Cup 2024: Lumat Satria Muda, Pelita Jaya Paksa Game Ketiga
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Baru Lagi soal Pembubaran Paksa di Kemang
Cara Menghadapi Pasangan yang Badmood Agar Hubungan Tetap Harmonis