Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, seharusnya pihak perbankan tak perlu khawatir akan risiko penyuntikan modal terutama terkait kredit macet untuk sektor kelautan dan perikanan.
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP, Sudirman Saad mengatakan, risiko kredit macet tipis mengingat karakteristik nelayan yang disiplin mengangsur kredit.
Baca Juga
"Secara prinsip kultur orang nelayan jujur, di laut orang percaya Tuhan, punya komitmen," kata dia di Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Advertisement
Terbukti, hal itu terlihat dari kecilnya kredit macet atau non performing loan (NPL)Â untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Kita memang punya NPL kurang dari 3 persen. Itu artinya disiplin mereka tinggi, kenapa karena kultur," tegas Sudirman.
Dia mengatakan, pasar kredit mikro perbankan untuk nelayan belum tergarap secara maksimal. Padahal potensi kredit untuk nelayan terhitung besar. "Sebetulnya jumlah nelayan ada 1 juta, 1 juta umumnya memerlukan paling tidak Rp 50 juta," tandas dia. (Amd/Ahm)