Liputan6.com, Jakarta - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17 Maret 2015 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI Rate di level 7,5 persen. Selain itu, RDG juga memutuskan untuk menahan suku bunga Deposit Facility di level 5,5 persen dan Lending Facility tetap pada level 8 persen. Keputusan tersebut berlaku efektif sejak 18 Maret 2015.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menjelaskan, kebijakan tersebut diambil dengan keyakinan Bank Indonesia bahwa inflasi akan tetap terkendali dan rendah sehingga berada di kisaran bawah sasaran 4 persen pada 2015 dan 2016. "Selain itu, kebijakan ini masih sejalan dengan upaya BI untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan pada tingkat yang lebih sehat," jelasnya di Jakarta, Selasa (17/3/2015).
BI juga akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, dan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan serta mendorong berlanjutnya reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Kami akan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah, bauran kebijakan untuk jaga stabilitas makro ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Serta Memperkuat bauran dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah untuk menekan defiti necara berjalan," tandasnya. Selain itu, BI akan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah untuk memastikan bahwa inflasi akan tetap rendah dan defisit transaksi berjalan terjaga pada tingkat yang lebih sehat.
Langkah BI tersebut sesuai dengan prediksi para analis. Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual menuturkan, memang ada ruang BI Rate turun mengingat data makro ekonomi Indonesia cukup baik. Neraca perdagangan Februari surplus sekitar US$ 750 juta. Indonesia juga masih mencatatkan deflasi sekitar 0,36 persen pada Februari 2015.
Meski demikian, sentimen eksternal masih mengkhawatirkan terutama soal kebijakan suku bunga AS. The Federal Open Commitee (FOMC) akan digelar dua hari mulai 17 Maret-18 Maret 2015. Melihat kondisi itu, David melihat BI akan cenderung hati-hati. Apalagi pertemuan The Fed baru diketahui hasilnya pada Rabu pekan ini. Karena itu, BI akan mempertahankan suku bunga di level 7,5 persen.
Dengan kemungkinan BI Rate tetap, David menilai, BI akan menjaga neraca transaksi berjalan. Indonesia masih mencatatkan defisit neraca transaksi berjalan yang masih tinggi ketimbang Thailand dan Korea Selatan. Sehingga mata uang Rupiah lebih tertekan dibanding dua negara tersebut.
Hal senada dikatakan, Direktur PT Bahana TCW Asset Management, Budi Hikmat. BI akan fokus menstabilkan rupiah dengan menjaga neraca transaksi berjalan. Oleh karena itu, BI belum akan menurunkan BI Rate. “BI cenderung tunggu dulu menggenjot ekonomi apalagi melihat rupiah sekarang. Fokus mereka lebih menjaga kestabilan,” tutur Budi.
Untuk diketahui, pada RDG sebulan sebelumnya atau pada 17 Februari 2015, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,50 persen, dengan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 5,50 persen dan Lending Facility tetap pada level 8,00 persen berlaku efektif sejak 18 Februari 2015. (Dny/Gdn)
Bank Indonesia Putuskan BI Rate Tak Berubah
Pada RDG sebulan sebelumnya atau pada 17 Februari 2015, Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI Rate 25 basis poin.
diperbarui 17 Mar 2015, 15:17 WIBDiterbitkan 17 Mar 2015, 15:17 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Imam Merasa Batal Wudhu, Haruskah Makmum Mengulang Sholat? Buya Yahya Menjawab
Modus Promo Liburan Gratis ke Singapura, Bea Cukai Batam Ungkap Perjokian IMEI iPhone Selundupan
Pemindahan ASN ke IKN Ditunda, Menpan-RB: Karena Ada Kementerian Baru
Sinopsis 'Companion', Film Thriller Sci-Fi Penuh Kejutan
Ilmuwan Berhasil Kumpulkan Foto-Foto Menakjubkan dari Andromeda
Jadwal Lengkap Puasa Sunnah Februari 2025 di Bulan Sya’ban Lengkap Niatnya
Detik-Detik Banjir Bandang Terjang Desa Naitae Kupang dan Seret 2 Warga, 1 Tewas Lainnya Hilang
Veddriq Leonardo Jadi Atlet Terbaik The Wold Games 2024, Bukti Nyata Dukungan Masyarakat Indonesia
Wajah Baru PPDB Jadi SPMB, Solusi Masalah Zonasi?
Tuk Bima Lukar Mata Air yang Menghidupi Sungai Serayu, Begini Ceritanya
Desa Wisata Taro, Desa Tua di Bali yang Menyimpan Peninggalan Budaya Masa Lampau
Meiska Adinda Terharu Didukung Penuh Fans Bawakan Soundtrack Film 1 Imam 2 Makmum