Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia meningkat di mana Brent masuk posisi tertinggi dalam 41/2 bulan, seiring konflik di Yaman dan munculnya kekhawatiran soal pasokan minyak mentah AS.
Harga minyak Brent ditutup naik 43 sen menjadi US$ 65,28 per barel setelah mencapai posisi tertinggi pada 10 Desember sebesar US$ 65,80 per barel.
Baca Juga
Sementara minyak mentah AS ditutup turun 59 sen menjadi US$ 57,15 per barel, lebih rendah dari posisi pada kemarin sebesar US$ 58,41 per barel, melansir laman Reuters.
Advertisement
Pertempuran antara faksi-faksi Yaman berkecamuk di bagian selatan dan tengah negara, dan serangan udara dari koalisi Arab memukul pasukan milisi Houthi, menciptakan lebih banyak ketegangan soal keamanan pasokan minyak Timur Tengah.
Di sisi lain, pelemahan dolar ikut memberikan dukungan harga minyak Brent, demikian pula pada harga minyak mentah AS.
Kekhawatiran bahwa stok minyak mentah di Amerika Serikat bisa mencapai rekor baru di minggu depan membebani harga minyak mentah AS.
"Ini situasi tarik menarik dengan adanya ketegangan di Yaman memberikan dukungan Brent sementara harga minyak AS mendapatkan ditarik kekhawatiran soal kenaikan persediaan lain minggu depan," kata John Kilduff, Mitra di New York hedge Fund Energy Again Capital.(Nrm)
Â
Â