Liputan6.com, Washington - Mantan pimpinan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Ben Bernanke mengatakan, mata uang yuan China belum siap untuk masuk ke panggung dunia. Sekalipun saat ini, Bernanke mengatakan China berusaha keras mendorong yuan menjadi mata uang internasional.
"Melakukan hal tersebut (mendorong yuan menjadi mata uang internasional) membutuhkan lebih dari sekadar ekonomi yang kuat. Untuk ke arah sana, China harus terus melanjutkan aksinya meliberalisasi modal, rezim perdagangan dan memperkokoh pasar obligasi serta aset lainnya," papar Bernanke seperti dilansir dari laman CNN Money, Rabu (3/6/2015).
Baca Juga
China telah lama mengetatkan kendali atas yuan guna memastikan nilai tukar mata uangnya menguntungkan sektor manufaktur dan ekspor. Tapi pemerintah AS dan negara lain mengkritik China karena mempertahankan nilai tukar yuan di level rendah.
Advertisement
Pemerintah China terus mengatur nilai tukar harian yuan, memungkinkan mata uang tersebut berfluktuasi di kisaran yang ditetapkan negara. Meski dengan begitu, pemerintah mulai kehilangan prioritasnya.
Tahun lalu, Bank Sentral China menggandakan kisaran perdagangan yuan. Yuan akhirnya menguat sekitar 0,5 persen terhadap dolar AS tahun lalu.
Penguatan itu cukup signifikan mengingat pekan lalu, International Monetary Fund (IMF) mengumumkan yuan tak lagi bernilai rendah. Tapi IMF tetap mendorong China untuk melakukan reformasi lebih jauh dan mengubah pengaturan nilai tukarnya.
Pemerintah China telah dengan jelas menekankan bahwa pihaknya ingin yuan menjadi mata uang berstandar global. Tapi Bernanke mengingatkan, menjadikan yuan sebagai mata uang internasional seharusnya tak menjadi tujuan utama China.
"Tujuan utama sebuah negara haruslah agar memiliki ekonomi yang lebih kuat dan produktif. China harus lebih fokus pada reformasi yang lebih luas yang menuju pertumbuhan berkelanjutan," tandasnya. (Sis/Ndw)