BKPM Pantau 100 Proyek Investasi Rp 219,66 Triliun

Proyek investasi tersebut tersebar di 23 provinsi di Indonesia, mulai dari Sumatera Utara sampai Papua.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 10 Jul 2015, 14:50 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2015, 14:50 WIB
Logo BKPM
Logo BKPM

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memantau 100 proyek investasi yang sudah masuk tahap konstruksi, dan 54 proyek diantaranya menjadi fokus karna mengalami perkembangan pembangunan cukup signifikan. Nilai investasi 100 proyek tersebut menembus Rp 219,66 triliun.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mengungkapkan, BKPM menyoroti 100 proyek investasi selama sebulan yang sudah ada kemajuan. Nilai proyek itu menembus Rp 219,66 triliun dari total Rp 4.200 triliun proyek investasi dari mulai fase izin prinsip sampai tahap commisioning atau konstruksi.

"Kita ambil 100 proyek investasi yang sudah dalam tahap konstruksi. Tapi kita ambil sampel 54 proyek yang di-review BKPM dan dua proyek investasi diantaranya sudah tahap produksi atau komersial," jelas dia saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Jumat (10/7/2015).

Franky merinci, sebanyak 100 proyek investasi itu terdiri dari industri 64 proyek, pembangkit listrik 14 proyek, perkebunan 6 proyek, jasa pertambangan 1 proyek, transportasi 3 proyek, pariwisata 11 proyek dan peternakan 1 proyek.

Katanya, rencana investasi 100 proyek tersebut senilai Rp 219,66 triliun dan realisasinya mencapai Rp 80,70 triliun. Proyek investasi tersebut tersebar di 23 provinsi di Indonesia, mulai dari Sumatera Utara sampai Papua.

"Sebanyak 100 proyek investasi ini merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dari berbagai negara, seperti Singapura 13 proyek, Jepang 7 proyek dan negara lain. Tapi bukan berarti menunjukkan 100 persen asing, karena banyak diantaranya menggandeng perusahaan nasional," terang dia.

BKPM, lanjutnya, mengambil sampel 54 proyek investasi karena progres pembangunan atau konstruksi cukup signifikan. Dia mengaku, ada 22 proyek termasuk 2 proyek investasi yang sudah beroperasi bakal memulai produksi tahun ini. Sebanyak 20 proyek investasi selesai terbangun pada 2016 dan sisanya 2017-2020.

"Ada yang siap produksi Juli ini, tapi lebih banyak di kuartal IV 2015, seperti di September sampai Desember. Dua proyek yang sudah komersial dari sektor industri hilir pertambangan US$ 635 juta dan industri komponen otomotif US$ 70,52 juta," tutur dia. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya