Liputan6.com, New York - Harga minyak Amerika Serikat (AS) tercatat turun lebih dari 5 persen dalam sepekan akibat membanjirnya pasokan minyak mentah seiring dengan kenaikan jumlah rig pengeboran di dalam negeri dan kekhawatiran permintaan China.
Dilansir dari Marketwacth, Sabtu (25/7/2015), harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun US$ 31 sen atau 0,6 persen menjadi US$ 48,14 per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga
Berdasarkan kontrak teraktif, harga turun 5,4 persen untuk minggu ini, turun empat minggu berturut-turut. Kontrak pengiriman minyak untuk September itu sendiri turun sekitar 6 persen dari pekan lalu.
Harga minyak mentah jenis Brent turun US$ 65 sen atau 1,2 persen menjadi US$ 54,62 per barel di bursa ICE Futures London, dengan harga turun 4,3 persen untuk minggu ini.
Advertisement
"Minyak mentah sedang berjuang untuk bangkit di tengah berlebihan minyak di pasar," kata Naeem Aslam, kepala analis pasar di AvaTrade.
Pada Jumat dini hari, data manufaktur China mengecewakan pasar. Data tersebut menunjukkan pelemahan permintaan minyak dari negara konsumen minyak terbesar kedunia dari minyak.
Tak hanya itu, data dari Baker Hughes menunjukkan adanya kenaikan jumlah rig pengeboran minyak sebanyak 21 menjadi 659. Total jumlah rig aktif, yang termasuk rig gas alam sebanyak 876, naik 19. (Ndw/Igw)