Suku Bunga AS Diperkirakan Naik pada September

Bank sentral Amerika Serikat berencana menaikkan suku bunga berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan data tenaga kerja.

oleh Ifsan Lukmannul Hakim diperbarui 29 Jul 2015, 21:07 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 21:07 WIB
Janet Yellen The Fed
Foto: zerohedge.com

Liputan6.com, Washington - Bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada September melihat pertumbuhan ekonomi dan penguatan bursa tenaga kerja AS.

Bank sentral AS dijadwalkan mengumumkan kebijakan terbaru pukul 2 siang waktu setempat atau Kamis pukul 01.00 WIB. Para pembuat kebijakan merasa ekonomi telah berkembang sejak mereka terakhir bertemu pada Juni.

The Federal Reserve  berencana menaikkan suku bunga untuk pertama kali sejak 2006. Namun kenaikan suku bunga harus didasari oleh pertumbuhan ekonomi dan bursa tenaga kerja yang kokoh.

Ekonom dari Barclays Michael Gapen dan Rob Martin menuturkan data ketenaga kerjaan, inflasi, dan produk domestik bruto (PDB) sulit diprediksi. The Federal Reserve tidak mungkin memberikan sinyal terlalu kuat. "Tetapi mengutip pernyataan kebijakan Juni, ketika Fed mengatakan ekonomi telah berkembang cukup, atau bahkan sedikit memperkuat prospek " Membuka peluang untuk (kenaikan suku bunga) September," tulisnya seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (29/7/2015).

Meski pun terkenal dengan nada "dovish" ( tidak seperti yang diharapkan), Pimpinan bank sentral AS Janet Yellen mengatakan, kenaikan suku bunga pada tahun ini. Hal itu dengan syarat tidak ada kejutan negatif bagi perekonomian.

Namun harga komoditas energi yang jatuh ditambah ketidakpastian ekonomi di China membuyarkan prospek ekonomi global. Bank sentral AS sepertinya mengabaikan gejolak di luar negeri yang terjadi.

Sebaliknya, pertumbuhan yang stabil di pasar kerja AS dan optimisme target inflasi naik sesuai target jangka menengah bank sentral sebesar 2 persen. Tingkat pengangguran AS 5,3 persen, banyak pejabat menganggapnya "mendekati penuh pekerjaan".

Kontraksi ekonomi yang terjadi pada kuartal I 2015 dikarenakan musim dingin yang keras saat ini berusaha untuk diperbaiki. Sebelumnya, kuartal II 2015 diperkirakan melemah namun kenyataannya tidak.

Pada pertengahan Mei 2015, The Federal Reserve Atlanta memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,5 persen untuk pertumbuhan tahunan pada kuartal II. Ketika estimasi akhir dirilis minggu ini, estimasi naik hampir 2,5 persen untuk pertumbuhan tahunan. (Ilh/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya