Liputan6.com, Jakarta Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyambut baik dimulai proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 100 megawatt (MW). Dia mengklaim perizinan proyek ini adalah yang tercepat.
"Pengurusan izin listrik kami bahkan menjadi yang tercepat, hanya 15 hari. Segala izin, izin amdal kami berikan.
Ini tidak terlepas dari kerjasama kita semua, Kanwil dan BPN. Ini termasuk persoalan yang masih ada dilokasi," ujarnya di Pohuwatu, Gorontalo, Kamis (10/9/2015).
Baca Juga
Rusli menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan listrik di provinsi yang dulunya menjadi bagian dari Sulawesi Utara ini, masih harus bergantung pada sistem Sulut-Gorontalo (Sulutgo), yang terdiri dari beberapa pembangkit listrik seperti PLTD Bitung, PLTD Lopana, PLTD Telaga, PLTU Molotabu, PLTM Mongango dan lain-lain.
Advertisement
Menurut dia, masyarakat Gorontalo telah menunggu pembangunan pembangkit listrik yang berlokasi di Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwatu tersebut, lantaran masyarakat kerap mengeluhkan adanya pemadaman listrik.
"Dan tidak jadi rahasia lagi bahwa mesin-mesin diesel (PLTD) usianya sudah sekitar 35 tahun. Jadi masyarakat banyak mengeluh kenapa padam bergiliran, kenapa pas magrib mati, kenapa mati terus,"
Menurut Rusli, kurangnya pasokan listrik ini sangat menganggu kegiatan bisnis dan ekonomi di Gorontalo. Bahkan ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dirinya selalu mengeluh soal kurangnya listik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Ini ganggu kegiatan bisnis, seperti hotel, mal. Persoalan listrik ini menjadi persoalan nasional. Bahkan ketika bertemu dengan Pak Presiden, saya sampaikan selalu soal listrik ini. Kalau soal pendidikan dan kesehatan Insya Allah sudah tidak masalah lagi," katanya. (Dny/Zul)