RI Belum Impor Beras Meski El Nino Lebih Kuat Ketimbang 1998

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan agar tidak mewariskan impor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Sep 2015, 13:58 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 13:58 WIB
20150922-Pasar-Murah-Jakarta-Amran-Sulaiman
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman meninjau pasar murah beras dan sapi di Gudang Bulog, Jakarta, Selasa (22/9/2015). Sebanyak 30 truk beras dan sapi didistribusikan ke sejumlah pasar tradisional DKI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya pemerintah meningkatkan produksi pertanian membuahkan hasil. Terbukti, pemerintah belum melakukan impor beras hingga kini.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja di Karawang, Jawa Barat. Sebetulnya, kata dia, tantangan alam pada tahun ini lebih berat karena ada El Nino yang berdampak pada kekeringan. Bahkan, El Nino tahun ini kecenderungannya lebih kuat dari tahun 1998.

"Ingat 1998 El Nino impor beras 7,1 juta, penduduknya jauh lebih besar tahun ini. Tahun ini belum impor," kata dia Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Amran menuturkan, dengan kondisi sama harusnya Indonesia sudah impor beras sekitar 8-9 juta ton. "Berarti logikanya 8-9 juta tetapi belum. Artinya, ada upaya keras dari kita," tutur Amran.

Amran menegaskan, impor hanya dilakukan sesuai kebutuhan bukan karena hanya keinginan. Langkah impor, menurut Amran hanya akan memperkuat petani dari negara lain. "Jangan wariskan impor. Impor ke generasi kita. Nanti generasi kita tanya ke mana pendahulu kita, pemimpin kita," kata Amran. (Amd/Ahm/Sar)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya