Liputan6.com, New York - Harga emas ditutup naik pada perdagangan Selasa kemarin, namun keuntungannya belum menutupi penurunan hari sebelumnya, saat mengalami penurunan terburuk dalam selama 1 hari dalam kurun 2 minggu terakhir.
Dikutip dari Marketwatch, Rabu, (21/10/2015), emaspengiriman Desember naik US$ 4,7 atau 0,4 persen ke level US$ 1.177,5 per ounce pada perdagangan di Comex. Namun jatuh pada Senin kemarin sebesar 0,9 persen.
Baca Juga
Harga emas pada perdagangan Selasa dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar dolar.
Advertisement
"Akan tetap terlihat bagaimana aset ini akan bergerak baik selama dan setelah tekanan bank sentral Eropa pada Kamis," tutur analis teknik dari Forex.com, Fawad Razaqzada.
"Skenario ini bisa jadi kabar baik untuk saham dan juga dolar," imbuhnya
Emas tengah menikmati masa-masa keuntungan di balik penundanaan rencana kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve. Inflasi yang rendah sejauh ini, telah membaut beberapa bank sentrak di Amerika Serikat enggan menaiikkan suku bunga
Di sisi lain, harga logam lainnya mengalami penurunan dalam dua sesi perdagangan.
"Setelah lompat sekitar US$ 90 sejak awal bulan untuk diperdagangkan di level US$ 1.190, tertinggi selama 4 bulan, harga emas tergelincir ke level US$ 1.170," kata Jameel Ahmad, chief market analyst di FXTM.
"Meski emas telah membuat keuntungan yang cukup besar pada Oktober, saya tetap yakin logam ini berpotensi untuk terus bergerak naik sebelum akhir tahun," tuturnya. (Zul/Gdn)