Pemerintah Ingin Impor Daging Kerbau, Ini Kata Pedagang

Pemerintah ingin mengimpor daging kerbau dari India untuk memenuhi kebutuhan Ramadan dan Lebaran.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Mei 2016, 11:21 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2016, 11:21 WIB
20160125-Harga Daging Sapi di Jakarta Melonjak Hingga Rp 130 Ribu/Kg-Jakarta
Pedagang memotong daging sapi jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (25/1). Harga daging sapi di pasar tradisional di Jakarta naik dari Rp 95 ribu-Rp 100 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 130 ribu per kg. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana mengimpor daging kerbau dari India untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran. Rencana kebijakan ini tampaknya ditanggapi santai para pedagang.

Sulaiman (54), pedagang daging sapi di Pasar Tegal Parang, Jakarta Selatan, mengaku tidak khawatir jika nantinya ada daging kerbau impor dijual di pasaran‎.

"Jual saja, tidak apa-apa, karena tidak akan laku, karena rasa daging kerbau dengan sapi itu juga berbeda," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (16/5/2016).


Tidak hanya itu, dia juga menilai masyarakat Indonesia juga sudah pandai dalam membeli barang. Masyarakat dinilai akan kurang merespon keberadaan impor daging kerbau dari India tersebut.

Komentar tidak jauh beda juga diungkapkan pedagang lainnya Anton (38). Menurut Anton, di beberapa daerah di Indonesia memang sudah ada yang terbiasa mengkonsumsi daging kerbau.

Namun jika dibandingkan dengan ‎daging sapi, masyarakat tetap lebih memilih sapi, meski harganya sedikit di atas daging kerbau. "Kalaupun ada, jualnya susah. Kalau cuma harganya selisih Rp 10 ribu atau Rp 15 ribu, orang pasti lebih memilih daging sapi," tegas dia.

Diakuinya, memang saat ini harga daging sapi masih di atas Rp 90 ribu per kg. Anton mengaku, seharusnya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan pasokan dan memotong rantai distribusi, bukan dengan mengimpor daging kerbau. (Yas/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya