Liputan6.com, Jakarta - Produksi minyak nasional telah mencapai 820 ribu barel per hari (bph). Produksi tersebut telah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional Perubahan (APBN) 2017.
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Zikrullah mengatakan, produksi minyak Indonesia telah mencapai 820 ribu bph. Hal tersebut sesuai dengan APBNP 2016.
Zikrullah menjelaskan tercapainya produksi minyak nasional tersebut menjadi kado istimewa bagi Indonesia yang saat ini telah berusia 71 tahun. Di tengah tekanan harga minyak yang terus menurun, Indonesia tetap bisa menahan produksi sesuai dengan target.
Advertisement
Baca Juga
Pencapaian produksi sesuai dengan target tersebut karena kegiatan eksploitasi yang dipertahankan dan lebih mengatur aktivitas perawatan sumur-sumur minyak yang ada. "Upayanya mempertahankan aktivitas ruang kerja. lebih di maintain program-program kerja yang ada," tutur Zikrullah di kantor Kementerian ESDM, Rabu (17/8/2016).
Zikrullah mengungkapkan, produksi minyak yang ditargetkan pemerintah pada 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahu ini. Pada 2017, pemerintah menargetkan produksi minyak di kisaran 760 ribu bph hingga 790 ribu bph. Artinya, terjadi penurunan sebesar 30 ribu bph jika dibandingkan 2016.
Penurunan produksi tersebut sudah dicatatkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017. "Tahun ini 820 ribu bph dan tahun depan kemampuannya tidak sebesar itu. Berarti terjadi penurunan," ujar Zikrullah.
Penurunan produksi minyak tersebut disebabkan oleh berkurangnya aitivitas pengeboran dan aktivitas eksploitasi di tahun ini sehingga berdampak pada produksi minyak tahun depan.
"Bukan mengkhawatirkan sih, sesuai dengan perkembangan tadi. Tahun ini kan karena berkurangnya aktivitas pemboran segala macam ya berkurang tahun depan," tutup Zikrullah. (Pew/Gdn)