Dukung Pemerintah, Bank Mandiri‎ Genjot Kredit Infrastruktur

Bank Mandiri menurunkan target penyaluran kredit sepanjang 2016 dari sebelumnya 12 persen menjadi 10 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Agu 2016, 14:12 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2016, 14:12 WIB
PT Bank Mandiri Tbk.
PT Bank Mandiri Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 10 persen untuk tahun ini. Salah satu sektor yang menjadi andalan perseroan dalam penyaluran kredit adalah infrastruktur.

Direktur Finance dan Treasury Bank Mandiri Pahala N Mansury menjelaskan, sektor infrastruktur sangat menarik karena pertumbuhan sektor ini berada di atas sektor lainnya. Maklum, pemerintah memang sedang mendorong pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"Sektor infrastruktur ini pertumbuhannya mencapai 20 persen lebih year on year‎. Jadi kami akan konsentrasi ke hal ini terlebih dahulu," kata Pahala di Kantor Pusat Bank Mandiri, Rabu (24/8/2016).

Salah satu ciri dari kredit infrastruktur adalah jangka panjang. Biasanya, tenor kredit infrastruktur di kisaran 5 tahun ke atas. Oleh sebab itu, pendanaan untuk kredit ini pun tidak bisa hanya tergantung kepada Dana Pihak Ketiga. 

Untuk mendukung pendanaan yang bakal digunakan untuk menyalurkan kredit infrastruktur, Bank Mandiri menerbitkan obligasi berkelanjutan. Adapun dalam Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap I ini, Bank Mandiri menargetkan bisa mendapat tambahan dana kurang lebih Rp 5 triliun.

Dalam penerbitan obligasi kali ini, Rp 3,5 triliun akan digunakan untuk membayar obligasi subordinasi yang akan jatuh tempo pada Desember 2016. Sedangkan sisanya sebesar  RP 1,5 triliun akan digunakan untuk mendukung kredit infrastruktur.

Bank Mandiri menurunkan target penyaluran kredit sepanjang 2016 dari sebelumnya 12 persen. "Kami kemarin revisi target penyaluran kredit menjadi 10 persen sampai 11 persen," kata  Pahala.

Seperti diketahui, hingga Semester I 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 610,9 triliun (konsolidasi), naik 10,51 persen secara tahunan dari Rp 552,8 triliun.

Sedangkan dari sisi bank saja, penyaluran kredit perseroan tercatat sebesar Rp 546,95 triliun, naik 10,32 persen secara tahunan dari Rp 495,77 triliun.

Dari total kredit bank, sebesar 86,1 persen diantaranya merupakan kredit produktif, termasuk pembiayaan ke sektor infrastruktur serta usaha mikro kecil dan menengah.

Adapun pertumbuhan kredit Bank Mandiri tertinggi pada segmen mikro yang secara tahunan tumbuh mencapai 15,9 persen dari Rp 39,7 triliun pada kuartal II 2015 menjadi Rp 46 triliun pada Juni 2016.‎ (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya