Liputan6.com, Jakarta Harga emas berjangka naik menyusul pelemahan pada mata uang dolar, sehari setelah pertemuan the Fed yang mengindikasikan ada kenaikan suku bunga.
Emas untuk pengiriman Desember naik US$ 3,80 atau 0,3 persen untuk menetap di level US$ 1.2567,60 per ounce, meraup keuntungan dari akhir perdagangan Rabu, merespons laporan Federal Open Market Committee.
Baca Juga
Emas berada di jalur 0,5 persen naik secara mingguan setelah dibatasi ruang geraknya pada perdagangan pekan lalu.
Advertisement
Soal the Fed, beberapa anggota dari komite kebijakan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa jadi dibutuhkan segera. Tapi komite memutuskan untuk menunda sampai ada bukti lebih lanjut.
Pertemuan Fed selanjutnya dijadwalkan pada 1 sampai 2 November, tapi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan itu masih kecil. Pasar sudah memperkirakan kenaikan suku bunga akan terjadi di Desember.
Suku bunga acuan yang tinggi bisa meningkatkan nilai dolar dan mengurangi permintaan untuk komoditas yang didenominasi dolar seperti emas dan perak. Namun dolar menurut Dollar Index, nilai tukarnya terhadap beberapa mata uang lain turun 0,4 persen.
Selain emas, logam lain seperti perak, turun 4,7 persen atau 0,3 persen ke level tepat di bawah US$ 17,64 per ounce. Tembaga pada untuk pengiriman Desember turun 5,4 persen atau 2,5 persen untuk menetap di US$ 2,12 per pound.