Duet Jonan-Arcandra Harus Gerak Cepat Selesaikan PR ESDM

Presiden Joko Widodo baru melantik pasangan Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar untuk menggawangi Kementerian ESDM.

oleh Vina A Muliana diperbarui 15 Okt 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2016, 17:30 WIB
Ignasius Jonan Jadi Menteri ESDM, Arcandra Tahar Jadi Wakilnya
Secara mengejutkan Presiden Jokowi baru saja melantik Ignasius Jonan jadi Menteri ESDM, dan mengangkat Arcandra Tahar jadi wakilnya. (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo baru melantik pasangan Ignasius Jonan dan Arcandra Tahar untuk menggawangi Kementerian ESDM. Diharapkan, Jonan dan Arcandra bisa semakin memperbaiki regulasi di sektor migas.

Anggota Komisi VII DPR-RI Dito Ganinduto mengungkapkan bahwa adanya duet Menteri dan Wakil Menteri ini bisa menghasilkan sinergi yang baik.

"Jangan sampai birokrasi bertambah. Harusnya mereka cepat mengambil keputusan. Harus bergerak cepat karena banyak yang harus diselesaikan," kata Dito dalam diskusi bertema "Pekerjaan Lama untuk Menteri Baru"‎, di Jakarta, Sabtu (15/9/2016).

Lebih lanjut Dito mengatakan bahwa banyak tugas yang harus dibereskan Kementerian ESDM. Untuk itu harus cepat bagi keduanya menuntaskan pekerjaan yang ada.

"Ke depan banyak sekali PR sektor energi dan sumber daya mineral. Kabinet kerja ini udah dua tahun, masih 40 persen pekerjaan belum selesai. Fisik harus kuat," tutur dito

Sementara itu Staf Ahli Mantan Menteri ESDM, Said Didu meminta agar Menteri ESDM, Ignasius Jonan tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Said juga meminta Jonan bisa bersikap tegas dalam menjalankan peran barunya karena banyak kepentingan di Kementerian ESDM.

"Semoga dia tidak berubah. Karena kepentingan di ESDM ini sangat banyak," tuturnya.

Sadi juga mengatakan, meskiArcandra tebilang lebih berpengalaman di sektor energi,  jangan sampai jabatan Wakil Menteri justru membayangi dan lebih berpengaruh dalam pengambilan keputusan di sektor strategis itu.

"Jangan sampai wakil menteri digunakan pihak tertentu untuk membayang-bayangi menteri. Jangan sampa Jonan ditempatkan sebagai bumper," pungkas Said Didu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya