Harga Minyak Naik Dipicu Rencana Pemangkasan Produksi

Harga minyak naik menyusul ada harapan di tengah kesepakatan dari para produsen minyak besar.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 28 Okt 2016, 05:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2016, 05:00 WIB
Harga Minyak Dunia Tertekan Dipicu Kekhawatiran Ekonomi Global
Harga minyak dunia kembali tertekan seiring permintaan melambat, sedangkan produksi minyak melimpah dan kekhawatiran ekonomi global.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik menyusul ada harapan di tengah kesepakatan dari para produsen minyak besar. Kenaikan juga dipicu oleh penurunan cadangan minyak AS yang membuat harga rebound setelah 3 kali sesi mengalami penurunan.

Menteri Energi Teluk Persia yang merupakan anggota eksportir minyak dunia, OPEC termasuk Arab Saudi mengatakan pada Rusia bahwa mereka ingin memangkas 4 persen dari puncak produksi mereka.

"Meski ada skeptisisme soal kesepakatan itu, nampaknya mereka semakin dekat untuk menyatakan pemangkasan produksi 4 persen," ujar Analis pasar senior di Prices Futures Group, Phil Flynn dilansir dari Marketwatch, Jumat (28/10/2016).

Harga minyak acuan AS untuk kontrak Desember, West Texas Intermediate naik 54 sen atau 1,1 persen ke level US$ 49,72 per barel di bursa New York Mercantile Exchange setelah mengekor kerugian lebih dari 3 persen dalam lebih dari 3 sesi perdagangan.

Sementara harga minyak acuan dunia Brent untuk kontrak Desember di bursa London ICE Futures naik 49 sen atau 1 persen ke level US$ 50,47 per barel.

Pasar minyak mendapatkan angin segar pada perkembangan rencana OPEC untuk memangkas produksi menjadi 32,5 juta atau 33 juta barel per hari pada beberapa hari ke depan.

Flynn menyebut bahwa OPEC akan mengadakan pertemuan pada Jumat waktu setempat dan pertemuan non anggota OPEC pada Sabtu di Wina, Austria.

"Sangat mungkin bahwa kita bisa punya bayangan akan seperti apa kesepakatan yang terjadi bulan depan pada pertemuan resmi OPEC pada 30 November nanti," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya