Sri Mulyani Ungkap Modal Indonesia untuk Tarik Investor

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada beberapa hal yang mesti dipenuhi untuk menjadi kepercayaan para investor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 19 Nov 2016, 10:31 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2016, 10:31 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada beberapa hal yang mesti dipenuhi untuk menjadi kepercayaan pelaku ekonomi atau para investor. Salah satunya ialah masalah keamanan.

Sri Mulyani mencontohkan, seperti halnya saat terjadi aksi besar-besaran pada 4 November 2016 lalu. Aksi yang mulanya digelar dengan damai mendapat respons positif pada pelaku pasar.

"Dalam hal ini itu bisa dikelola dengan baik. Pendemo melakukan dengan baik, aparat juga baik. Ini prestasi luar biasa untuk Indonesia. Ada proyeksi ketidakpastian dan kerusuhan, apa yang terjadi 4 November dan reaksi pasar sesudahnya jusru positif, karena mereka pada saat lihat penutupannya masih berjalan positif," jelas dia seperti ditulis di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Setelah itu ialah sistem hukum. Menurut Sri Mulyani sistem hukum yang baik akan menjaga kepercayaan para investor.

"Investor akan diyakinkan bahwa kalau Anda melakukan kegiatan di Indonesia maka kegiatan Anda dihormati dan dijaga oleh sistem hukum di Indonesia, kontrak mereka. Bikin kontrak besoknya nggak dilakukan, Indonesia pernah dikalahkan waktu melakukan kaya gitu," ungkap dia.

Sri Mulyani melanjutkan, faktor lain yang bisa mewujudkan kepercayaan pelaku ekonomi ialah kondisi perekomian itu sendiri. Dia mengatakan, investor akan menjauh jika pertumbuhan ekonomi negatif, inflasi tinggi, serta tidak adanya kebijakan yang konsisten.

"Waktu saya di World Bank saya travelling mulai dari Afrika, Latin Amerika, banyak negara klaim sumber daya alamnya lebih kaya dari Indonesia. Tapi enggak ada investor datang, karena investor enggak cuma lihat sumber daya alamnya tapi lihat seluruh perekonomian, masyarakatnya, kita bisa jaga inflasi dan kurs, kita punya prospek pertumbuhan yang tinggi, pasar sangat vibrant, dan kita lokasinya di Asia," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya