Jokowi Ingin RI Tak Kehilangan Momentum Investasi

Presiden Joko Widodo menuturkan meski masih ada masalah politik tetapi jangan campur adukkan masalah politik dan ekonomi.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Des 2016, 11:18 WIB
Diterbitkan 01 Des 2016, 11:18 WIB
20161024-Jokowi-Rakor-dengan-Perwira-TNI-Polri-Jakarta-FF
Presiden Joko Widodo. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, investor asing sudah berniat investasi di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dari kunjungan sejumlah investor asing ke Indonesia.

Jokowi mencontohkan, salah satunya ketika bertemu dengan investor Taiwan. Para investor tersebut bukan hanya menunjukkan minat, tetapi juga ada perkembangan berniat untuk investasi di Indonesia.

"Waktu bertemu kemarin, feeling saya katakan lain, sudah niat untuk investasi di Indonesia. Kalau minat sudah cukup lama. Biasanya minat dicampur dengan masih wait and see. Minat dicampur melihat perizinan berat, tetapi sekarang kelihatannya sudah bergeser dengan niat," jelas Jokowi, dalam sambutan di acara Rapimnas Kadin, Kamis (1/12/2016).

Jokowi menambahkan, niat tersebut ditunjukkan dengan pembicaraan yang detail dengan para investor. Para investor tersebut sudah bertanya mengenai lokasi dan hal lain berkaitan dengan penanaman investasi.

"Mulai bicarakan angka. Berhadapan dengan saya angka dikejar. Kemudian sudah berbicara dengan lokasi. Ini sudah kelihatan spesifik. Time frame sudah mulai bicara. Hal-hal seperti ini kepercayaan yang perlu diinjeksi maka sangat penting artinya," kata Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan agar Indonesia tidak kehilangan momentum. Apalagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dipandang positif oleh investor. "Jangan sentimen investor naik kita malah kehilangan momentum," tegas dia.

Ia menuturkan, meski saat ini ada masalah politik, sebaiknya itu dipisahkan dari ekonomi. Ini agar turut mendewasakan masyarakat Indonesia. "Sudah disampaikan tadi oleh Ketua Umum Kadin Pak Rosan, pengusaha sudah bisa memilah ada wilayah ekonomi. Ini yang akan dewasakan kita. Urusan politik dan ekonomi jangan dicampur aduk," kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya