Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berupaya menahan penurunan produksi minyak yang terjadi akibat umur sumur minyak Indonesia yang tua. Upaya kenaikan produksi minyak antara lain juga dengan menggunakan teknologi yang tepat.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah ingin menjaga tingkat produksi minyak di atas level 800 ribu barel per hari (bph).
Kenyataannya, saat ini kondisi sumur minyak Indonesia sudah semakin tua sehingga sangat rentan terjadi penurunan produksi.
"Misal orang tua produktifitasnya semakin tua, semakin turun," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/2017).
Advertisement
Baca Juga
Sebab itu, dia memastikan, pemerintah berupaya agar produksi minyak dari sumur yang sudah berproduksi tetap terjaga, yaitu dengan menerapkan program jangka pendek sampai 5 tahun ke depan.
"Tapi bagaimana mengalami kenaikan, ini caranya (program jangka cepat). Mengharapkan ini (sumur minyak) beraktifitas seperti masih muda," tutur Arcandra.
Program jangka pendek tersebut akan dijalankan antara Kementerian ESDM, Kontraktor Kontrak Kerjasama dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Untuk menjalankan program jangka pendek tersebut berupa pemilihan teknolologi yang terbukti meningkatkan produksi minyak, tepat sesuai karakteristik sumur minyak, dan harganya sesuai dengan keekonomian produksi sumur.
"Setelah identifikasi teknologinya, kita melakukan workshop, semua KKKS presentasi. Ini yang akan kita kerjakan dalam bulan ini," tutup dia. (Pew/Nrm)